REL.BACAKORAN.CO - Judi sering kali dipandang sebagai permainan atau aktivitas rekreasi, namun sebenarnya memiliki dampak yang jauh lebih serius dari sekadar itu.
Menurut penelitian dan data yang tersedia, judi dapat dianggap sebagai sebuah penyakit atau gangguan kesehatan yang signifikan, yang mempengaruhi otak dan perilaku seseorang dengan cara yang serupa dengan ketergantungan pada narkotika.
Nature Kecanduan Judi
Perilaku kecanduan judi memiliki karakteristik yang mirip dengan kecanduan zat-zat terlarang, seperti narkotika. Orang yang mengalami gangguan perjudian sering kali tidak dapat mengendalikan dorongan mereka untuk berjudi, meskipun menyadari dampak negatifnya pada kehidupan pribadi, sosial, atau finansial mereka.
Prevalensi Gangguan Perjudian
BACA JUGA:Apakah Anak Usia 4 Tahun Boleh Bermain HP?
BACA JUGA:Anggota Polsek Sukolilo Tembak Dua Pelaku Curanmor Asal Bangkalan
Menurut perkiraan, sekitar 0,2-5,3 persen dari populasi orang dewasa di seluruh dunia menderita gangguan perjudian. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun relatif jarang, gangguan ini tetap merupakan isu kesehatan masyarakat yang signifikan yang perlu diperhatikan.
Dampak pada Otak dan Kesehatan Mental
Gangguan perjudian dapat menyebabkan perubahan dalam struktur dan fungsi otak seseorang. Aktivitas judi yang berlebihan dapat memicu pelepasan zat kimia dalam otak yang terkait dengan sensasi reward atau hadiah, seperti dopamin.
Hal ini menciptakan siklus kecanduan di mana individu terus-menerus mencari penghargaan dari judi meskipun risiko yang terlibat.
Penanganan dan Pencegahan
BACA JUGA:Satreskrim Gerebek Perjudian Sabung Ayam
BACA JUGA:Kasus Judi Online Masuk Daftar Penyebab Perceraian di MLM
Penting untuk menyadari bahwa gangguan perjudian bukan hanya masalah moral atau kesalahan karakter, tetapi merupakan gangguan neurologis yang memerlukan perawatan dan dukungan yang tepat. Langkah-langkah pencegahan dan pengobatan termasuk: