Ketegangan di Timur Tengah: Iran, Hizbullah, dan Hamas Berjanji Balas Dendam Terhadap Israel
Peetikayan antara Iran degan Israel Dan As-Foto/Ist.-
REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID - Ketegangan di Timur Tengah terus memuncak setelah pembunuhan seorang komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, di Iran.
Fuad Shukr, yang merupakan salah satu tokoh militer penting dalam kelompok Hizbullah Lebanon, didukung oleh Iran dan memiliki hubungan erat dengan militan Palestina di Gaza.
BACA JUGA:Pria dan Wanita Ditangkap di Hotel Monjok Terkait Dugaan Narkoba
BACA JUGA:Fajar Febriansyah Nakhodai Pemuda Muhammadiyah Sumsel
Pembunuhan ini terjadi di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan militan Palestina di Gaza, yang dimulai pada Oktober tahun lalu setelah serangan besar-besaran terhadap Israel.
Insiden ini telah memicu kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meluas menjadi perang regional yang lebih luas, melibatkan berbagai aktor besar di Timur Tengah.
Iran dan Hamas secara langsung menyalahkan Israel atas kematian Haniyeh, pemimpin Hamas yang tewas dalam serangan di ibu kota Iran, Teheran.
Hizbullah bersama dengan Iran dan Hamas, berjanji akan membalas dendam atas pembunuhan ini.
Meski demikian, Israel hingga kini belum mengklaim atau menyangkal tanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
BACA JUGA:Pep Guardiola Puji Gaya Bermain Enzo Maresca
BACA JUGA:Pria Jual Pacar dan Dirinya Sendiri untuk Jasa Seks
Dalam respons terhadap eskalasi ini, Pentagon telah mengumumkan pengerahan tambahan jet tempur dan kapal perang Angkatan Laut ke kawasan Timur Tengah.
"Tujuan keseluruhan adalah untuk menurunkan suhu di kawasan ini, mencegah dan mempertahankan diri dari serangan tersebut, serta menghindari konflik regional," ujar Jonathan Finer, wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, dalam program "Face the Nation" di CBS.
Finer juga menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Israel sedang mempersiapkan berbagai kemungkinan, termasuk potensi pecahnya konflik regional.