Marah dan Emosi Dapat Memicu Stroke, Bagaimana Bisa?
Ilustrasi.--
Latihan pernapasan. Teknik pernapasan dalam dan lambat dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh saat marah.
Meditasi dan yoga. Praktik ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kontrol emosional.
Olahraga teratur. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati.
Berbicara dengan orang lain. Mengungkapkan perasaan kepada teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat membantu meredakan kemarahan.
Mengambil waktu untuk diri sendiri. Luangkan waktu untuk diri sendiri untuk merenung dan menenangkan pikiran saat merasa marah.
Menjaga gaya hidup sehat. Pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat membantu mengurangi tingkat kemarahan dan stres.
Dengan meredakan kemarahan dan mengelola emosi secara sehat, Anda dapat mengurangi risiko stroke dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Kesimpulan
Marah bisa memicu stroke, meski tidak menyebabkannya secara langsung. Hal ini bisa terjadi karena kemarahan dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, menimbulkan peradangan, mengubah pembuluh darah, dan membentuk bekuan darah, yang semuanya merupakan faktor risiko dari stroke. Untuk itu, mengelola emosi
merupakan hal yang penting guna mencegah terjadinya serangan tersebut.(*)