Tawaduk Thinking
Membahas critical thinking bersama Prof Djodji Anwar di lab teknik mesin di UC Berkeley ditemani Ari Sufiati.—--
Salah! Jepang kok bisa. Juga Korea.
Diskusi pun menukik lebih dalam lagi. Sampai ke soal hidup sesudah mati. Sampai surat Al Baqarah dalam Alquran. Kang Deden banyak hafal ayat-ayatnya.
Di situ ustaz mengajarkan banyak bertanya itu tercela. Seperti cerewet. Dianggap buruk seperti Israel. Diperintah sembelih sapi saja masih bertanya. Sapinya jantan atau betina. Apa warna kulitnya.
Stop. Jangan diteruskan. Bisa murtad. Toh Anda bisa berpikir sendiri di mana hulu dari lemahnya critical thinking itu.
Dan lagi sudah terlalu panjang. Saya masih harus segera mencoba naik taksi tanpa pengemudi. Mumpung di San Francisco. Keburu sore.
Masih akan ada diskusi dengan diaspora pukul 17.00. Masih ada makan malam di rumah Marissa di San Bruno. Ahli-ahli dari MIT asal Afrika Selatan akan gabung di makan malam itu.
Masih belum menulis pula untuk Disway.
Stop.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 8 November 2024: Taksi Kemudi
heru santoso
Saya tertidur saat nyetir itu memang perjalanan panjang dari Bali langsung Magetan. Ini bukan pembenar. Tetap saja salah. Salah kuadrat. Salah pertama secara aturan belum boleh auto Drive di Indonesia. Salah kuadratnya, mobil kecepatan 110km/J kok sopirnya tidur. Kini sudah menjadi habit saya begitu masuk tol langsung mode ADAS ON. Sebetulnya itu bukan kebiasaan asli saya, namun karena seringnya diomelin istri saat nyetir di tol gas gas salip salip. Istri saya merasa lebih nyaman kalau yang nyetir ADASnya Wuling (auto driving) daripada saya setir manual. Katanya lebih halus ngegas dan ngerim nya. Makanya waktu dari Bali itu begitu masuk tol ia langsung tidur pulas. Saya pun tertidur di kursi sopir entah berapa puluh km......
Mbah Mars
Ini plesetan di Jogja: UGM: Usaha Gedung Manten (memang salah satu gedung laris utk resepsi manten) APMD: Akademi Penggemar Musik Dangdut UMY: Universitas Muhammadiyah Yeee. UII: Universitas Insyaallah Islam Yg paling enak kuliah di STTL: Sekolah Thenguk-thenguk Lulus.
Mbah Mars
Ini percakapan di ruang tunggu bandara NYIA Yogyakarta “Asli Jogja napa, Pak ?”, kata seorang pria. “Enggih, Mas. Njeron beteng”, jawab pria kedua “Weee piyantun cedhak ratu adoh watu”, kata pria pertama. “Begitulah, Pak. Saya sepelemparan batu dari Kraton. Njenengan mana ?” “Saya sebaliknya Bapak. Cerak watu adoh ratu. Jabal Janub, Pak” “Mana itu ?” “Gunung Kidul, Pak. Bapak pensiunan apa ?” “Kerja saya tukang ngurusi uang perusahaan”, jawab pria ke 2. “Wah penaknya. Terus sekarang setelah pensiun apa kesibukan Bapak ?” “Saya sekarang menekuni hobi” “Hobi apaan, Pak ?” “Komentator Disway!”, jawab pria ke 2. Tiba2 terdengar panggilan agar penumpang segera masuk ke pesawat. Tanya jawab terputus. Pertanyaannya: “Siapakah pria ke dua tersebut ?”