Dangkal Dalam
John dan Chris Mohn (pojok kiri dan kanan) bersama seorang pasangan suami istri yang selama ini menjadi sahabat mereka.—--
Di suatu senja, Saya harus transit di Denpasar menuju Semarang. Beberapa saat setelah duduk di pesawat, masuk seorang tua (Tionghoa) menyeret koper terengah-engah dan duduk di sebelah Saya. Saya tanya dari mana, Beliau menjawab: "Dari Australia" Setelah menarik nafas Dia melanjutkan:"Bapak besok anaknya disuruh sekolah di Australia saja, sambil bekerja. Upahnya cukup untuk beaya hidup dan kuliah". Saya agak sulit membayangkan bagaimana caranya. Ternyata kuncinya memang networking. Sepuluh tahun kemudian Saya berkesempatan nengok cucu di Perth. Ternyata yang dikatakan Bapak itu benar adanya. Abah menulis "Daripada menjadi skrup di negeri sendiri, lebih baik jadi mesin di negara maju". Critical thinkingnya: bagaimana jika di negara maju menjadi skrup? Saya pikir tidak mengapa. Jika setiap skrup mengirim remitten, bukankah segunung skrup mendatangkan devisa yang besar sebagaimana terjadi selama ini?
Ahmed Nurjubaedi
Bahasa Inggris juga sama nasibnya. Bahkan sampai 2 atau tiga tahun yang lalu. Untuk tingkat sekolah dasarnya menjadi muatan lokal, bukan mata pelajaran wajib. Entah siapa yg ngotot di level pengambil kebijakan. Menurut beliau, kalau kemampuan Bahasa Inggris anak-anak lebih bagus dari kemampuan Bahasa Indonesianya, nanti rasa nasionalismenya luntur. Juga mereka yg begitu kritis menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah uber alles, jati diri, kepribadian bangsa. Padahal mereka juga tahu, bagaimana strategisnya Bahasa Inggris untuk kemajuan bangsa. Mereka seperti menutup mata, bahwa para founding fathers negara kita adalah para jagoan bahasa asing. Untungnya, Bahasa Inggris sudah kembali menjadi mata pelajaran wajib sekarang. Semoga Pak Menteri yg baru tidak merubah lagi kebijakan ini. Wong beliau masternya juga dari Aussie. Selamat bekerja, Pak Menteri.
Ali Maftuh
Bahkan pun harus terpaksa memilih ganti kewarganegaraan, itulah kenapa syair hubbul wathan minal iman nya mbah Wahab itu bahkan dikita perintah Rasulullah, krn knelekatannya dihati sefrekuensi dengan lirik. Kita tdk pernah berhitung brp devisa yg dibawa Dato' Dr. Low Tuck Kwong ke malaysia, seberapa pak Liem membagun tempat kelahirannya, walaupun mereka berpaspor dan menjadi kaya disini serta telah menciptakan pekerjaan dan penghidupan ribuan bahkan jutaan warga bangsa Indonesia.
hikends
salut CHDI pagi ini jangan pulang jika hanya jadi sekrup saya termasuk yang sakit hati bagaimana anak anak cerdas Indonesia di PT Dirgantara Indonesia diobrak abrik oleh tengkulak internasional (terlalu manis kalau saya tulis pengusaha) bagaimana sekelas Habibie dikriminalisasi oleh politikus yang haus kekuasaan daripada jiwa nasionalisme Indonesia bagaimana anak anak cerdas putra petir dikriminalisasi, nang Jepang skill tersalurkan duwité akeh pulang ke Indonesia ingin menjadikan Indonesia pelopor Mobil Listrik, yang didapat ngopeni wedhus dengan didahului dikuyo kuyo yang nelongso yang membawa pulang ke Indonesia nyaris dikriminalisasi, untung punya banyak network Kyai Kyai Khos yang bisa membuat pemimpin tertinggi kéok
Liam Then
Nasionalisme adalah deras arus semangat untuk mencapai hal sama yang telah dicapai oleh bangsa lain. Nasionalisme adalah status kesadaran akan eksistensi kuasa teritorial sebuah bangsa. Nasionalisme adalah spirit atau semangat pengikat eksistensi sebuah bangsa. Sekarang kita bisa tera seberapa besar nasionalisme banyak pemimpin kita, ketika ada diantara mereka nyaman bergelimang harta, berselimut status , sementara masih ada anak negeri di ujung timur negeri sana berangkat ke sekolah tanpa alas kaki.
hikends
Bagaimana Habibie merintis ngopeni anak anak cerdas Indonesia Sudah berapa puluh anak anak SMA, anak anak S1 pilihan disekolahkan ke luar negeri Sudah berapa sekolah unggulan yang didirikan, dan tapak tilas sekolah unggulan bisa kita lihat antara lain MAN Insan Cendekia Serpong, MAN Insan Cendekia Gorontalo yang akhirnya diteruskan oleh kemenag Insan Cendekia hampir tiap propinsi di Imdonesia
Agus Suryonegoro III -
TAKTIK DAN STRATEGI TIONGKOK DAN SINGAPORE DALAM PENGELOLAAN "SDM UNGGUL" DAN "INVESTASI": AKAN DITIRU.. Yang akan ditiru dari Tiongkok adalah "manajemen" atas Diaspora. Yang alasan dan caranya adalah sesuai uraian CHDI hari ini. Sedangkan yang ditiru dari Singapore adalah pengelolaan BUMN. Akan mengikuti model Temasek. ### Detil untuk yang kedua adalah sesuai uraian di bawah ini.. 1). Pemerintah akan mendikan "Danantara", yaitu Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. 2). Danantara akan menjadi superholding bagi 7 BUMN yang saat ini labanya baik, yaitu: Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom, MIND ID, dan INA. 3). Modal awal adalah aset 7 BUMN itu yang mencapai USD 600 miliar (Rp 9.480 triliun). 4). INA (Indonesia Investment Authority) yang saat ini sudah ada akan dikonsolidasikan ke dalam Danantara, yang akan beroperasi seperti Temasek Singapura dan mengelola investasi di luar APBN. ### Cara pak Prabowo.