Sindrom D-MER, Perasaan Sedih Saat Ibu Menyusui

Ilustrasi.--

Berikut adalah ragam emosi yang mungkin Ibu rasakan saat mengalami refleks pengeluaran susu disforik.

BACA JUGA:Sumsel Terapkan Keringanan Pajak Kendaraan 2025

  • Kesedihan atau keputusasaan.
  • Membenci diri sendiri atau merasa punya harga diri rendah.
  • Ketakutan.
  • Marah, sedih, atau gelisah.
  • Cemas atau mudah tersinggung.

Emosi yang timbul karena D-MER biasanya membaik setelah tiga bulan pascamelahirkan.

Kondisi ini akan membaik seiring bertambahnya usia bayi. Akan tetapi, ada pula yang terus merasakannya selama masih menyusui.

Munculnya perasaan negatif tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah pada ibu menyusui, seperti puting lecet atau iritasi.

Namun, Ibu mungkin mengalami permasalahan tersebut jika emosi negatif yang muncul cukup kuat.

BACA JUGA:Pj Bupati Pimpin Apel Patriotik Awal Tahun 2025

Menurut laman Australian Breastfeeding Association, sebagian besar ibu menyusui mungkin hanya merasakan D-MER sebagai ‘desahan’ seperti ketika kelelahan.

Akan tetapi, ada pula yang bisa merasakannya dengan cukup intens sampai menimbulkan pikiran untuk menyakiti diri sendiri.

Penyebab D-MER

Penyebab D-MER belum diketahui pasti. Akan tetapi, banyak peneliti memercayai bahwa kondisi ini berkaitan dengan perubahan beberapa hormon secara tiba-tiba sebelum ASI keluar.

Saat Ibu menyusui, tubuh akan melepaskan prolaktin (hormon untuk memproduksi ASI) dan oksitosin (hormon yang memicu pengeluaran ASI).

BACA JUGA:Pemerintah-DPR RI Sepakat Biaya Haji 2025 Sebesar Rp89,4 Juta

Oksitosin dinilai bisa menekan produksi dopamin sehingga jumlahnya menurun. Dopamin yang rendah berkaitan dengan gangguan pada mood, daya ingat, kualitas tidur, hingga perilaku sosial.

Meski belum dapat dipastikan, penurunan kadar dopamin itulah yang mungkin menimbulkan perasaan negatif sebelum menyusui.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan