Libur Sekolah Ramadhan 2025: Pemerintah Siap Umumkan Keputusan, Begini Rinciannya
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti,-ist-
REL, Jakarta – Kabar gembira bagi pelajar dan orang tua di seluruh Indonesia! Pemerintah telah menyepakati rencana libur sekolah selama bulan Ramadhan 2025.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengonfirmasi bahwa keputusan final telah dicapai, meski pengumuman resmi masih menunggu terbitnya Surat Edaran (SE) bersama.
“Sudah kita bahas tadi malam lintas kementerian, tetapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada SE bersama dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri. Mudah-mudahan dalam waktu singkat,” ujar Abdul Mu'ti usai menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, Rabu (16/1/2025).
Tiga Kementerian Sepakat
BACA JUGA:Aplikasi Dapodik 2025.b Resmi Dirilis, Begini Cara Update dan Fitur Terbarunya!
Mendikdasmen menyatakan bahwa koordinasi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri telah menghasilkan kesepakatan bulat.
Namun, ia meminta masyarakat untuk bersabar hingga pengumuman resmi dirilis.
“Tinggal menunggu pengumuman saja. Intinya, sudah ada kesepakatan, tetapi detailnya akan disampaikan setelah SE keluar,” tambahnya.
Usulan Masyarakat
BACA JUGA:UN Siap Kembali! Tapi Ini Alasan Mengapa Belum Dilaksanakan pada 2025
Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa sejumlah usulan dari masyarakat turut menjadi bahan pertimbangan dalam rapat lintas kementerian.
Tiga opsi utama mencuat:
- Libur penuh selama satu bulan Ramadhan.
- Libur sebagian, dengan kombinasi belajar di awal dan akhir Ramadhan.
- Tanpa libur khusus, tetapi pembelajaran diatur lebih fleksibel.
Dampak pada Guru dan Siswa
BACA JUGA:Pahami Rahasia Sukses UTBK SNBT 2025, Ini Strategi Jitu untuk Raih Kursi PTN Favorit
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, menyoroti dampak libur panjang bagi guru sekolah swasta.
“Gaji guru bisa terancam terpotong jika libur satu bulan penuh,” kata Satriwan.
Ia mengusulkan solusi berupa modifikasi jadwal belajar selama Ramadhan, seperti:
- Mengurangi durasi jam pelajaran.
- Menggeser waktu masuk lebih siang dan pulang lebih awal.
- Menyelenggarakan Pesantren Ramadhan sebagai kegiatan keagamaan.