Pulau Penyengat, Surga Sejarah Melayu Riau yang Wajib Dikunjungi
Pulau Penyengat di Kepulauan Riau bukan sekadar destinasi wisata biasa. -ilustrasi/REL-@canva
Hal ini menjadikannya lebih dari sekadar karya sastra, melainkan juga panduan dalam membangun nilai-nilai kehidupan yang luhur.
Gurindam Dua Belas mengajarkan manusia untuk hidup berdasarkan prinsip keimanan, etika, dan kearifan lokal yang telah mendarah daging di masyarakat Bugis-Melayu.
BACA JUGA:Keripik Gonggong Khas Batam: Lezatnya Camilan Laut dari Kepulauan Riau
Sebagai karya sastra yang sarat makna, Gurindam Dua Belas memberikan pelajaran penting tentang kehidupan. Setiap baitnya mengandung nasihat yang relevan untuk berbagai aspek, mulai dari akhlak, keimanan, hingga tanggung jawab sosial.
Kini, Gurindam Dua Belas telah dinobatkan sebagai warisan budaya atau local wisdom masyarakat Melayu-Bugis.
Namun, seiring perkembangan zaman, upaya pelestarian sastra ini semakin mendesak agar generasi muda tetap memahami dan menghargai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Gurindam Dua Belas tidak hanya menjadi bagian penting dari sejarah sastra Melayu, tetapi juga panduan kehidupan yang relevan hingga kini.
BACA JUGA:Menyelusuri Keindahan Empat Destinasi Desa Wisata Unggulan di Kepulauan Riau
Mari kita jaga dan lestarikan warisan ini bersama-sama!
4. Sensasi Jadi Sultan! Rasakan Kemegahan Busana Adat Melayu di Pulau Penyengat
Salah satu daya tarik utama di Pulau Penyengat adalah kesempatan untuk merasakan sensasi menjadi bangsawan Melayu dengan mengenakan busana adat yang memukau.
BACA JUGA:Batam: Surga Wisata Bahari di Kepulauan Riau.Brikut Wisata trending di kota Batam!
Wisatawan yang berkunjung dapat mencoba berbagai busana adat Melayu yang sarat makna dan nilai budaya.
Warna-warna dalam busana ini tidak sekadar estetika, melainkan juga melambangkan strata sosial penggunanya.
- Busana Kuning: Identik dengan kejayaan dan kemegahan, busana berwarna kuning melambangkan sosok sultan atau raja. Warna ini merepresentasikan kekuasaan dan kehormatan tertinggi dalam budaya Melayu.
- Busana Merah: Warna ini melambangkan keberanian dan kekuatan. Biasanya digunakan oleh para Hulubalang atau panglima kerajaan, simbol dari penjaga dan pelindung negara.
- Busana Hijau: Melambangkan kesetiaan dan keharmonisan. Warna ini sering dikenakan oleh Temenggung, pejabat kerajaan yang bertanggung jawab atas keamanan dan keadilan.
Bagi wisatawan, pengalaman mengenakan busana ini bukan hanya sekadar bergaya, tetapi juga perjalanan untuk mengenal lebih dalam tradisi Melayu yang kaya akan simbolisme dan filosofi.