10 Makanan yang Mengandung Kalium untuk Tubuh

Ilustrasi---

Asupan kalium dalam 100 gram labu kuning sekitar 356,2 gram. Berbekal kandungan ini, labu kuning bermanfaat menurunkan tekanan darah dan mencegah risiko berbagai penyakit.

Bukan itu saja, labu kuning juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral lainnya, seperti vitamin A, vitamin C, asam folat (vitamin B9), magnesium, dan kalsium. 

9. Kacang merah

Kacang merah menjadi salah satu sumber mineral kalium yang baik untuk tubuh. Jenis kacang ini mengandung sekitar 360,7 mg kalium dalam 100 gram beratnya.

Kandungan serat dan antioksidan menjadi nutrisi penting lain dari kacang merah. Keduanya bermanfaat dalam membantu melawan peradangan, melancarkan pencernaan, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Kacang-kacangan dikenal sebagai makanan yang mengandung kalium tinggi. Selain kacang merah, Anda juga bisa mengonsumsi kacang hitam, kacang navy, maupun kacang pinto.

10. Yogurt

Susu sapi segar mengandung sekitar 149 mg kalium. Namun, kandungan kalium ini akan meningkat pada produk olahan susu dari hewan sapi, salah satunya yogurt.

Dalam 100 gram yogurt mengandung 299 mg kalium untuk memenuhi kebutuhan harian. Yogurt juga mengandung nutrisi lain, termasuk kalsium dan vitamin B2 (riboflavin).

Yogurt juga dikenal sebagai makanan probiotik yang mengandung bakteri baik. Kandungan bakteri baik bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan mengatur nafsu makan Anda.

Risiko makan makanan yang mengandung kalium berlebihan

Makanan yang mengandung kalium bermanfaat dalam menjaga detak jantung dan memastikan otot-otot tubuh bekerja semestinya. Namun, kelebihan kalium nyatanya bisa berbahaya bagi penderita gangguan ginjal. 

Menurut National Kidney Foundation, asupan kalium berlebihan pada penderita penyakit ginjal dapat memicu kondisi serius yang disebut hiperkalemia.

Hiperkalemia yaitu kondisi di mana kadar kalium dalam darah lebih tinggi dari normal. Hal ini terjadi saat ginjal yang bermasalah tidak mampu membuang kelebihan kalium melalui urine.

Beberapa gejala awal jika Anda mengalami hiperkalemia, seperti kelemahan, mati rasa, dan kesemutan. Pada tahap tertentu, kondisi ini bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur dan serangan jantung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan