Antisipasi Kenaikan Inflasi dan Gangguan Tanam

Ir. S.A Supriono. Foto: dok/ist--

REL, Palembang - Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024 secara virtual dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Ir. S.A Supriono, dan dipimpin oleh Irjen Kemendagri RI, Komjen Pol Drs. Tomsi Tohir, M.Si.*

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi serta gangguan tanam yang diprediksi akan terjadi di beberapa daerah, terutama yang berpotensi terkena banjir tinggi. Drs. Tomsi Tohir mengingatkan daerah-daerah yang berpotensi tersebut untuk segera melaksanakan antisipasinya guna mencegah gagal panen.

Salah satu instruksi yang disampaikan adalah kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk fokus pada penyerapan hasil panen dan upaya lain yang dapat meningkatkan penyerapan. Data menunjukkan bahwa beberapa komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, bawang putih, dan gula pasir mengalami kenaikan harga pada Minggu pertama Februari 2024.

Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, S.T., M.Si., M.Eng., Ph.D., menjelaskan bahwa Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di Provinsi Sumatera Selatan termasuk daerah yang berisiko tinggi mengalami gangguan tanam di lahan persiapan tanam Februari 2024.

BACA JUGA:Beredar WA Soal Gaji PNS dan PPPK Guru Sumsel Terlambat Masuk

BACA JUGA:Klopp Ungkap Penyebab Kekalahan Liverpool Atas Arsenal

Untuk mengatasi inflasi, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan gencar mengadakan Pasar Murah yang rutin dilakukan setiap Senin, Selasa, dan Kamis. Gerakan Pasar Murah Sumsel (GPMSS) yang diluncurkan oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni bertujuan untuk menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Diharapkan paparan, informasi, dan data yang disampaikan dalam rapat ini dapat menjadi pertimbangan bagi daerah-daerah yang inflasinya masih tinggi untuk segera mengambil kebijakan guna menstabilkan angka inflasi di tingkat nasional. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan