Tumbang di Markas Nottingham Forest

Ruben Amorim. Foto: Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images--
REL, Inggris - Manchester United harus menelan kekalahan tipis 0-1 saat bertandang ke markas Nottingham Forest di City Ground, Selasa malam.
Gol semata wayang dari Anthony Elanga pada menit kelima cukup untuk membawa Forest meraih tiga poin penting dan meningkatkan peluang mereka untuk lolos ke Liga Champions.
Meski menguasai jalannya pertandingan dan menciptakan beberapa peluang, Setan Merah gagal menyamakan kedudukan.
Seusai laga, pelatih United, Ruben Amorim, mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketajaman tim di lini depan.
BACA JUGA:Chris Davies Minta Pemain Bristol Rovers Dihukum
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Amorim menilai timnya seharusnya bisa mendapatkan hasil lebih baik.
"Saya pikir itu jelas. Kami menciptakan beberapa peluang tetapi seharusnya bisa lebih banyak dengan penguasaan bola yang kami miliki. Kami sering mencapai sepertiga akhir, tetapi kurang efektif. Penting untuk mencetak gol, dan saat ini kami kekurangan gol," ujarnya.
United harus membayar mahal karena kebobolan di awal laga. "Kami memulai pertandingan dengan kebobolan dan itu menempatkan Nottingham Forest di posisi yang mereka inginkan: bertahan dengan banyak pemain dan mengandalkan serangan balik cepat. Kami sebenarnya mengontrolnya dengan cukup baik di babak kedua, tetapi di sepertiga akhir lapangan, kami tidak cukup baik."
Salah satu pemain yang menjadi perhatian adalah Alejandro Garnacho. Winger muda asal Argentina itu mengalami kesulitan dalam menembus pertahanan Forest. Amorim menilai Garnacho berusaha terlalu keras untuk memberikan dampak di pertandingan ini.
BACA JUGA:Blunder Jose Cordoba Berujung Kekalahan
"Dia mencoba segalanya. Kadang-kadang Anda mengalami hari di mana semuanya berjalan baik, tetapi hari ini di sepertiga akhir, kami tidak cukup tajam. Itu bisa terjadi," kata Amorim. "Yang terpenting bagi saya adalah dia tetap bekerja keras dan membantu tim bertahan. Kadang-kadang dia mencoba terlalu banyak, tetapi dia ingin membantu tim dan sudah melakukan yang terbaik."
Elanga, yang merupakan mantan pemain United, menjadi mimpi buruk bagi tim lamanya dengan gol spektakuler. Ketika ditanya apakah menyakitkan melihat Elanga bersinar di klub lain, Amorim menegaskan bahwa tekanan di United memang lebih besar dibandingkan di klub lain.
"Di Manchester United, Anda tidak punya banyak waktu. Saya juga tidak akan punya banyak waktu. Kami harus segera menemukan formula yang tepat. Tekanan bermain di United sangat besar, dan beberapa pemain mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk berkembang," jelasnya.
Menariknya, bek tengah Harry Maguire justru menjadi ancaman terbesar bagi pertahanan Forest dalam situasi bola mati. Ketika ditanya apakah ini menjadi kekhawatiran, Amorim menepis anggapan tersebut.