Karet Sumsel Terancam Layu di Negeri Paman Sam

SADAP: Penyadap getah karet sedang bekerja di perkebunan, Sabtu (6/7/2024). Foto/Ilustrasi/Antara--
BACA JUGA:Pertengkaran Kakak Adik di Banyuasin Berujung Maut
Alex mendesak agar Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Diplomasi perdagangan harus menjadi langkah awal yang segera diambil.
“Jangan sampai kita kehilangan pasar hanya karena tidak bergerak cepat. Kalau posisi kita tergeser, susah untuk merebutnya kembali,” tegasnya.
Selain pendekatan diplomatik, diversifikasi pasar ekspor dan hilirisasi industri karet juga harus dipercepat.
Namun, Alex menegaskan bahwa mempertahankan pasar besar seperti Amerika Serikat tetap menjadi prioritas utama.
Kisah industri karet Sumsel kini tak lagi sekadar tentang cuaca, panen, atau harga karet dunia. Ia telah masuk ke medan geopolitik yang rumit.
BACA JUGA:Warga Bangun Rejo Sepakat Dirikan Masjid Al-Ikhlas
Di balik tetesan getah yang jatuh di kebun, tersimpan jeritan sunyi yang mengharap perhatian dari istana.
Sebab jika tidak, jeritan itu bisa berubah menjadi keheningan—ketika mesin pabrik berhenti, ekspor terhenti, dan kebun karet tak lagi menjadi harapan. (*)