Biduanita di Lubuklinggau Ternyata Dihabisi Pacar Korban Sendiri

Polres Lubuklinggau amankan pacar biduanita yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya.-foto: dokumen polisi--
BACA JUGA:Pasca Lebaran Harga Bahan Pokok Kembali Normal
Awalnya diduga bunuh diri, tapi terbantahkan melihat hasil olah TKP, ada indikasi korban dibunuh.
Kasatreskrim Polres Lubuklinggau AKP M Kurniawan Azwar dan jajaran sejak awal meyakini kalau korban tewas akibat dibunuh, bukan bunuh diri.
Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah oleh pihak keluarga untuk dilakukan Visum Et Revertum.
Keluarga korban juga melihat ada kejanggalan dari kasus ini. Dibuktikan dengan hasil Visum Et Revertum yang menyatakan ada tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban.
BACA JUGA:Pendukung Dibatasi dan Keamanan Diperketat
Ditemukan luka lecet lebam di kening kiri, bekas jeratan tali dengan dua simpul dengan panjang tali 4 cm, memar dan bekas luka dada di sebelah kanan besar 0,5 cm, lebam di pipi di bawah kelopak mata sebelah kiri, lidah tejulur mengeluarkan bui di mulut.
"Jenazah saat ini telah dibawa pulang oleh pihak keluarga dengan menggunakan Mobil Ambulance RSUD Siti Aisyah menuju rumah duka di Desa Beruge Ilir Kecamatan Pendopo Lintang, Kabupaten Empat Lawang," jelasnya.
Penemuan mayat korban ini bermula saat teman korban bernama Gita mencoba menghubungi korban melalui ponselnya hingga berulang kali namun tidak ada jawaban dari korban.
Karena tak direspons Gita pun berinisiatif menghubungi temannya Mega, meminta kepada Mega untuk mengecek keberadaan korban dirumahnya yang langsung mendatangi rumah korban.
BACA JUGA:Stabilitas Harga Tetap Terjaga Menjelang Idul Fitri 1446H
Namun, disaat dilakukan penggedoran dan pemanggilan tidak ada jawaban sama sekali dari korban. Saat itu tetangga korban keluar rumah dan mengatakan kepada Mega jika korban sedang pergi ke Empat Lawang untuk menjemput anaknya.
Mega terus mencoba menghubungi korban melalui pesan singkat WhatsApp. "Saat itu handphone korban masih aktif dan pesan saya dibalas, dalam pesan itu dituliskan "dirinya sedang berada di Bengkulu. Saya curiga karena ketikan korban tidak seperti itu, sementara orang tua dan anak korban dikabarkan sudah sampai di Lubuklinggau dan tidak bisa masuk ke rumah karena terkunci," sebut Mega.
Karena merasa janggal dengan informasi tersebut, pukul 18.30 Wib Mega kembali ke rumah korban.
Betapa kagetnya Mega melihat kaki korban terbujur kaku diatas kasur di ruang tengah rumah kontrakan korban.