Tiongkok Masih Jadi Pasar Andalan

LESAT: Ekspor Sumsel melesat, industri dan pertambangan Jadi Pendorong Utama, Kamis (10/4/2025). Foto: dok/ist--
REL, Palembang – Kinerja ekspor Sumatera Selatan pada Februari 2025 mencatatkan lonjakan signifikan, terutama dari sektor industri dan pertambangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel melaporkan, nilai ekspor kedua sektor tersebut meningkat tajam baik secara bulanan (month-to-month/mtm) maupun tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, menyebutkan sektor industri membukukan nilai ekspor sebesar US$337,47 juta atau naik 26,70% (mtm) dan melonjak 71,50% (yoy).
Di sisi lain, sektor pertambangan juga mencatat pertumbuhan kuat dengan nilai ekspor US$269,46 juta, naik 20,27% (mtm) dan 37,15% (yoy).
BACA JUGA:4 Misteri Suku Minang yang Belum Terpecahkan
“Sektor industri dan pertambangan menunjukkan kinerja yang sangat baik. Keduanya mengalami peningkatan yang signifikan,” ujar Wahyu, Kamis (10/4/2025).
Peningkatan tersebut didorong oleh komoditas unggulan Sumsel seperti batu bara, karet, dan pulp yang mencatat tren ekspor positif.
Namun, tak semua sektor menunjukkan tren serupa. Ekspor sektor pertanian dan migas justru melemah secara bulanan, masing-masing turun 4,92% dan 31,19%.
Nilai ekspor pertanian tercatat sebesar US$9,28 juta, sedangkan migas hanya US$29,79 juta. Penurunan juga tercatat pada ekspor kopi yang anjlok 28,67% dibandingkan Januari 2025.
BACA JUGA:Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
Secara total, nilai ekspor Sumsel pada Februari 2025 mencapai US$645,99 juta, tumbuh 45,01% dibandingkan Februari tahun sebelumnya. Komoditas penyumbang terbesar antara lain batu bara, CPO, serta karet dan barang dari karet.
Tiongkok masih menjadi mitra dagang utama Sumsel dengan pangsa ekspor mencapai 37,67% atau senilai US$448,01 juta.
Komoditas andalan yang diekspor ke Negeri Tirai Bambu tersebut mencakup pulp (US$167,46 juta), lignit (US$163,83 juta), dan karet remah (US$81,31 juta). (*)