700 Dosen CPNS Mundur Massal, DPR Soroti Sistem Rekrutmen ASN yang Dinilai Gagal

--

REL, JAKARTA - Gelombang pengunduran diri sebanyak 700 calon dosen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) memicu keprihatinan mendalam dari DPR RI. 

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKB, Indrajaya, menilai kejadian ini sebagai sinyal darurat yang harus segera ditanggapi serius oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

BACA JUGA:Pulau Siladen, Surga Bahari di Ujung Timur Laut Manado yang Makin Diminati Wisatawan

“Fenomena ini menunjukkan bahwa proses rekrutmen masih belum adaptif dan transparan. Harus ada refleksi mendalam dari Menpan RB agar ke depan sistem perekrutan lebih responsif terhadap realita di lapangan,” tegas Indrajaya dalam pernyataannya pada Jumat (18/4/2025).

Indrajaya yang merupakan legislator dari Daerah Pemilihan Papua Selatan, mengungkapkan bahwa mayoritas pengunduran diri dipicu oleh ketidaksesuaian penempatan lokasi kerja.

Banyak CPNS yang terkejut ditempatkan di daerah terpencil tanpa adanya komunikasi atau pemberitahuan yang jelas sejak awal proses seleksi.

“Saya menerima banyak keluhan dari peserta. Mereka merasa ditempatkan secara acak, tanpa mempertimbangkan latar belakang atau preferensi pribadi. Ini jelas membuat mereka kecewa,” ujarnya.

BACA JUGA:Wisata Gunung Kawi, Dari Ritual Pesugihan hingga Keindahan yang Menenangkan Jiwa

Menurut Indrajaya, ada tiga faktor utama yang memicu pengunduran diri massal ini. Pertama, penempatan yang tidak sesuai dengan harapan.

Kedua, proses seleksi yang dinilai tidak transparan. Ketiga, ekspektasi kerja yang jauh dari kenyataan setelah dinyatakan lolos.

Untuk itu, ia mendesak agar Menpan RB segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem rekrutmen ASN. Evaluasi ini sangat penting agar kepercayaan publik terhadap jalur karier ASN tetap terjaga.

“Kegagalan dalam tata kelola rekrutmen bukan hanya merugikan negara secara administratif, tetapi juga menghancurkan harapan ribuan anak muda Indonesia,” ujarnya tegas.

BACA JUGA:PSU Pilkada Serang Memanas! PKS Turunkan Ratusan Pasukan Khusus Kawal Kemenangan Zakiyah-Najib

Indrajaya juga menyayangkan jika proses rekrutmen ASN dilakukan terburu-buru tanpa melibatkan masukan dari DPR, akademisi, dan pakar kebijakan publik. Menurutnya, blunder seperti ini seharusnya bisa dicegah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan