Pasar Cinde Palembang: Jejak Sejarah Kesultanan, Keindahan Arsitektur, dan Proyek Revitalisasi yang Gagal

Doc Pasar Cinde Palembang -Net/Foto/Ist.-
Revitalisasi Gagal dan Proyek Mangkrak Wacana modernisasi dimulai sejak 2014 dan pembongkaran pasar dilakukan pada 2016.
Namun, status sebagai cagar budaya membuat proyek dihentikan. Pada 2018 proyek mulai mangkrak, hingga kontrak BOT dan HGU dibatalkan pada 2022.
Ahmad Ardani menyarankan agar pasar ini dikembalikan ke bentuk aslinya melalui rekonstruksi adaptif dan revitalisasi kawasan sekitarnya.
Dugaan Korupsi dan Pemeriksaan Sejumlah Nama Sejak 2023, penyelidikan dugaan korupsi proyek revitalisasi Pasar Cinde terus bergulir.
Nama-nama besar diperiksa, termasuk Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, terpidana Edi Hermanto, mantan Wali Kota Harnojoyo, dan Edison—Bupati Muara Enim yang juga mantan Kepala BPN Palembang.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Tol Betajam Hampir Tembus Jambi–Rengat, Gerbang Pijoan Siap Pakai
Kejaksaan Tinggi Sumsel telah memeriksa para saksi dengan lebih dari 30 pertanyaan serta menyita dokumen dari berbagai instansi, termasuk Dinas Perkim, BPKAD, hingga kontraktor proyek. Penetapan tersangka pun tinggal menunggu waktu.
Penutup Pasar Cinde bukan hanya bangunan fisik, melainkan simbol sejarah, budaya, dan kegagalan birokrasi dalam mengelola warisan kota.
Sudah saatnya masyarakat dan pemerintah bersama menjaga identitas kota Palembang agar warisan sejarah seperti Pasar Cinde tidak lenyap di tengah kepentingan sesaat.***