Sekolah Garuda Resmi Diluncurkan: Tanpa Zonasi, 80 Persen Siswa Dapat Beasiswa, Inklusif dan Bertaraf Internas

--
Namun demikian, Stella menambahkan bahwa siswa berbayar tetap diperlukan agar terjadi interaksi dan pembauran sosial antara siswa dari berbagai latar belakang ekonomi.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A Series Serbu Pasar! Ini 5 Rekomendasi Smartphone 1 Jutaan Berkualitas Premium
Target 40 Sekolah Garuda hingga 2029
Pemerintah menargetkan pembangunan 40 Sekolah Unggulan Garuda hingga tahun 2029, tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini, 12 sekolah sudah berjalan dan beberapa di antaranya masuk dalam daftar 1.000 sekolah terbaik nasional berdasarkan nilai UTBK 2022.
Pembangunan sekolah baru bahkan sudah direncanakan di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Menteri Kemendikti Saintek, Prof. Brian Yuliarto, juga telah menerima surat hibah lahan dari pemerintah daerah untuk pembangunan sekolah di sana.
BACA JUGA:Xiaomi 13T Resmi Dirilis: Usung Kamera Leica dan Layar AMOLED 144Hz, Dijual Mulai Rp4,7 Jutaan
Sekolah Inklusif Tanpa Kuota Disabilitas
Sekolah Garuda juga memberikan akses penuh bagi siswa penyandang disabilitas tanpa menetapkan kuota khusus. Semua siswa akan diperlakukan sama dalam sistem seleksi dan pembelajaran, sesuai prinsip inklusivitas.
“Tidak ada kuota khusus untuk difabel, tapi semua diperlakukan setara dan mendapat akses yang sama,” pungkas Stella.
Dengan konsep inklusif, bebas zonasi, dan berbasis kurikulum internasional, Sekolah Garuda diharapkan menjadi simbol revolusi pendidikan Indonesia yang merata dan adil.***