Kenakalan Remaja di Level Serius

EDUKASI: Kanit Kamsel Polres Muara Enim Ipda Dedi Halim memberikan edukasi kepada pelajar SMKN 1 Muara Enim. Ini upaya menekan kenakalan remaja khususnya di kalangan siswa. Foto : ist--
REL, Palembang - Viralnya orang tua asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang berniat memasukkan anaknya ke barak militer lantaran tak sanggup lagi menangani kenakalannya. Seperti fenomena gunung es, kasus kenakalan remaja di Bumi Sriwijaya tak sekedar anak yang membantah atau membangkang orang tua, bahkan sudah mencapai level serius karena sudah banyak yang menjurus kepada persoalan kriminalitas.
Salah satunya, persoalan tawuran. Tak hanya di Palembang, tapi juga terjadi di daerah-daerah Kabupaten Kota di Sumsel. Tak hanya intensitasnya yang cukup sering terjadi, tapi fatalitasnya juga berbahaya karena tak jarang mereka menggunakan alat-alat atau senjata berbahaya yang berpotensi merenggut nyawa.
Untuk Kota Palembang, lokasi tawuran yang sering terjadi di Palembang di Jalan R. Sudarman, Kelurahan Talang Kerikil, Kecamatan Sukarami, jalan TPU Talang Kerikil, Kelurahan Talang Kerikil, Kecamatan Sukarami, Jalan Mayor Ruslan, Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Kawasan Jakabaring, Kelurahan Jakabaring, Kecamatan Seberang Ulu I, Perbatasan Kelurahan 6 Ulu dan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I dan Seberang Ulu II. Salah satu kasus tragis terjadi di 23 Februari 2025 lalu, di Jalan R Sudarman, TPU Talang Kerikil, Palembang, seorang remaja berinisial RP (15) tewas setelah terlibat tawuran.
BACA JUGA:Jenazah Pria Membusuk Ditemukan di Kamar Kos
Contoh kasus kenakalan remaja yang sangat serius adalah yang menimpa siswi SMP berinisial Aa (13) yang jadi korban pembunuhan dan juga perkosaan di TPU Talang Kerikil, 1 September 2024 silam. Ironisnya, yang terlibat merupakan anak di bawah umur yakni MZ (13), NS (12) dan AS (12).
Lalu kasus lainnya yakni, prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur yang terjadi 6 September 2024 lalu di Jl Mayor Ruslan, Palembang. Empat remaja yang berboncengan, saat dihentikan polisi, dua remaja laki-laki langsung kabur, meninggalkan dua remaja perempuan yang sedang dalam perjalanan menuju kos pria yang mereka kenal melalui aplikasi MiChat untuk “double date.”
Yang tak kalah berbahaya, adalah keterlibatan remaja pada narkoba dan perjudian. Kedua perkara ini, jika tak ditangani serius membuat anak akan terjebak pada lingkaran kriminalitas.
Polda Sumsel sendiri terus berupaya melakukan pencegahan melalui edukasi dan operasi kepolisian. Namun, penanganan kenakalan remaja memerlukan sinergi antara orang tua, sekolah, dan aparat penegak hukum.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Rektor UBD Palembang Anggap Penetapan Tersangka Terlalu Subjektif
Salah satunya dilakukan jajaran Satuan Reskrim, Narkoba dan Lantas Polres Muara Enim gencar menggelar Police Go To School. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kenakalan remaja baik itu dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
"Jika tidak diberikan edukasi, kenakalan remaja dapat terjadi seperti tawuran, bolos, balap liar, perjudian (judi slot) penyalagunaan narkoba, pergaulan bebas, pencurian, gangguan keamanan dan kenyaman dilingkungan sekilah serta dan tindakan kriminal lainnya," ujar Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kasi Humas AKP RTM Situmorang, Sabtu 32 Mei 2025.
AKP RTM Situmorang, menerangkan giat program Police Go To School menghadirkan personel perwakilan Satreskrim, Satresnarkoba dan Satlantas. Para pelajar diberikan pemahaman mengenai penyalagunaan bahaya narkoba, tindakan kriminal seperti mencuri, judi, tawuran dan sebagainya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan melalui Kanit PPA, Iptu Fifin Sumailan mengatakan, untuk kasus kenakalan remaja yang terjadi di Kota Palembang ini yang menonjol tidak lain tawuran. Baik itu antar kelompok maupun jua antar kampung. Bahkan beberapa pelaku sepanjang 2025 sudah puluhan diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Palembang.