Wisata Religi,Menelusuri Jejak Sejarah Masjid Sultan Singapura: Warisan Islam Abadi di Tengah Kota Modern

--

Selain tur, pengelola masjid juga membuka pameran tetap yang menampilkan artefak Islam kuno seperti manuskrip Al-Qur’an dari abad ke-19, pakaian tradisional imam zaman dahulu, hingga foto-foto perkembangan Masjid Sultan dari masa ke masa.

"Masjid ini tidak hanya menjadi rumah bagi umat Islam di Singapura, tetapi juga pusat pembelajaran sejarah Islam. Kami ingin pengunjung merasa terhubung dengan warisan yang kami jaga selama hampir 200 tahun," ungkap Ustaz Ahmad Faris, pengelola program wisata religi Masjid Sultan.

BACA JUGA:Wisata Religi ke Masjid Raya Al-Azhom: Megah, Unik, dan Penuh Filosofi Islam

Kampong Glam: Perpaduan Spiritual dan Budaya

Masjid Sultan tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sekitarnya, yaitu Kampong Glam—sebuah kawasan yang dulunya diperuntukkan khusus bagi komunitas Melayu dan Arab oleh pemerintah kolonial.

Kini, kawasan ini menjadi tempat yang hidup dan penuh warna, dipenuhi dengan restoran halal, toko kain songket, minyak wangi khas Arab, dan pusat seni Islam.

Selama bulan Ramadan, Masjid Sultan juga menjadi pusat perayaan dengan digelarnya Pasar Malam Ramadan dan buka puasa bersama komunitas internasional.

Ini menjadikan masjid bukan hanya tempat berdoa, tetapi juga jembatan antarbudaya dan antariman di tengah keragaman masyarakat Singapura.

BACA JUGA:Wisata Religi 2025: Menyelami Jejak Sejarah di Masjid Jami’ Pontianak, Kalimantan Barat

Akses dan Informasi Wisatawan

Masjid Sultan buka untuk umum setiap hari, dengan jam kunjungan wisata religi dari pukul 10.00 hingga 12.00 dan 14.00 hingga 16.00 (waktu Singapura), kecuali pada hari Jumat yang dikhususkan untuk ibadah.

Pengunjung diwajibkan mengenakan pakaian sopan, dan fasilitas pinjam jubah disediakan secara gratis.

Masjid ini mudah diakses menggunakan MRT, cukup turun di stasiun Bugis dan berjalan kaki sekitar 5-7 menit.

Lokasinya yang strategis membuat masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata religi paling ramai dikunjungi di Singapura, terutama oleh rombongan dari Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah.

BACA JUGA:Wisata Religi Masjid Saka Tunggal Banyumas: Jejak Islam Abad ke-13 yang Tetap Hidup hingga Kini

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan