NTP Sumsel Anjlok di April, Mei Mulai Pulih

TANAM: Ilustrasi seorang petani sedang menanam padi di sawah. Foto: dok/REL--

REL, Palembang – Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami fluktuasi tajam sepanjang awal tahun 2025. 

Indikator utama kesejahteraan petani ini sempat terjun bebas pada April, namun mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada Mei.

NTP mencerminkan daya beli petani melalui perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dari hasil pertanian dan indeks harga yang dibayar untuk biaya produksi serta kebutuhan rumah tangga.

Angka NTP di atas 100 mengindikasikan peningkatan daya beli, sedangkan angka di bawahnya menunjukkan penurunan.

Pada Maret 2025, NTP Umum Sumsel sempat mencapai puncak tertinggi di angka 132,94. Namun kondisi berubah drastis pada April, ketika NTP jatuh ke posisi 123,47. 

BACA JUGA:Turnamen Golf Meriahkan HUT Palembang ke-1342

Di bulan Mei, NTP kembali sedikit menguat menjadi 125,01.

Sektor tanaman pangan mulai menunjukkan pemulihan. Setelah anjlok ke angka 98,94 pada April, NTP sektor ini naik ke 100,95 pada Mei.

Kenaikan ini menandai kembalinya daya beli petani pangan ke zona aman.

Sementara itu, sektor hortikultura masih menghadapi tekanan. NTP-nya tetap berada di bawah 100, menandakan daya beli petani hortikultura belum sepenuhnya pulih.

Dari 95,24 pada April, NTP sektor ini turun menjadi 94,27 pada Mei.

BACA JUGA:Polri Semakin Dekat dengan Rakyat: Kapolda Sumsel Ikuti Virtual Bakti Kesehatan Hari Bhayangkara ke-79 dan HKG

Sektor perkebunan menjadi penyumbang tertinggi dalam stabilitas NTP Sumsel. Pada Mei, NTP sektor ini mencapai 135,21, meningkat dari April yang berada di angka 133,80. 

Stabilitas harga komoditas perkebunan seperti karet dan kelapa sawit menjadi faktor penopang utama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan