Kesan Mendalam Selama Retret

TUTUP: Bupati Empat Lawang, H Joncik Muhammad dan Wakilnya, Arifa’i saat acara penutupan Retret Kepala Daerah Gelombang II yang digelar di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025). Foto: Istimewa--
BACA JUGA:Sita Ekskavator Tambang Emas Ilegal
“Akhirnya hari akhir itu pun tiba. Teman-teman pun mulai berujar bahwa mereka mulai betah dan sayang sama kampus ini,” ungkap Azhari dalam testimoninya.
Kunjungan ke barak-barak praja menjadi salah satu momen paling berkesan bagi Azhari.
Ia mengungkapkan bahwa beberapa kepala daerah bahkan menyatakan kesiapan untuk turut membantu memperbaiki fasilitas kampus sebagai bentuk kecintaan terhadap almamater dan dukungan terhadap pembentukan calon-calon pemimpin masa depan.
Selama lima hari pelaksanaan, para kepala daerah merasakan perubahan suasana menjadi lebih akrab dan bersaudara.
BACA JUGA:Diduga Sengaja Dibakar
Makan di tempat yang sama, tidur di barak yang sama, hingga olahraga pagi bersama membentuk kebersamaan yang erat, meski berasal dari latar wilayah berbeda.
“Lima hari yang mengenalkan, membersamakan kami, hingga akhirnya mempersaudarakan kami sebagai sesama kepala daerah,” ujar Azhari dengan penuh haru.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto serta seluruh panitia dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang telah merancang program ini dengan baik.
Ia berharap retret semacam ini dapat terus dilakukan karena terbukti mampu membentuk karakter kepemimpinan yang kuat dan humanis.
BACA JUGA:Sungai Kili Tercemar Berat
Retret ini menjadi contoh pelatihan kepemimpinan yang tak hanya bersifat teoritis, tetapi juga mengasah aspek moral dan sosial seorang pemimpin.
Disiplin, kesederhanaan, empati, dan kebersamaan adalah nilai-nilai utama yang ditekankan selama kegiatan.
Melalui pendekatan pelatihan semi-militer dan gaya hidup kampus IPDN yang khas, para kepala daerah diajak untuk merasakan kembali atmosfer pendidikan awal seorang pamong praja, sekaligus mengingatkan kembali pentingnya keteladanan di tengah masyarakat.
Retret Kepala Daerah Gelombang II ini menjadi penegasan bahwa pemimpin tidak hanya dituntut cerdas dalam menyusun kebijakan, tetapi juga harus memiliki integritas dan jiwa kebersamaan yang tinggi.