Ramai Protes Iuran, Sekjen PGRI: Guru Keberatan Bisa Mundur dari Keanggotaan

Ramai Protes Iuran, Sekjen PGRI: Guru Keberatan Bisa Mundur dari Keanggotaan-ist/net-
Andi mengaku, sejak menjadi guru pada 2020, ia tak pernah merasakan perlindungan maupun dukungan dari PGRI. Bahkan, menurutnya, organisasi ini justru berperan sebagai alat legitimasi kebijakan negara yang merugikan guru, khususnya honorer.
Desakan Evaluasi dan Pembentukan Organisasi Baru
Kekecewaan mendalam membuat sebagian guru menyerukan evaluasi besar-besaran terhadap PGRI, bahkan mengusulkan pembubaran organisasi dan pembentukan wadah profesi baru yang benar-benar berpihak kepada guru.
“PGRI saat ini lebih terasa sebagai alat hisap, bukan rumah perjuangan guru. Kami ingin organisasi yang berdiri di atas martabat dan kesejahteraan guru,” tegas Andi.
PGRI Diminta Buka Diri dan Transparan
BACA JUGA:Cekcok Berujung Maut
BACA JUGA:Frenkie de Jong Siap Teken Kontrak Baru di Barcelona
Polemik ini membuka ruang diskusi luas di kalangan pendidik Indonesia. Tuntutan yang mengemuka adalah transparansi dana, penghapusan pemotongan sepihak, dan reformasi organisasi. Guru-guru berharap suara mereka tidak diabaikan dan hak-haknya tidak lagi dikorbankan atas nama organisasi.