Miris! Lulusan S1 Pilih Jadi ART karena Gaji Guru Honorer Tak Layak: “Sekarang Hidup Lebih Tenang”

Miris! Lulusan S1 Pilih Jadi ART karena Gaji Guru Honorer Tak Layak: “Sekarang Hidup Lebih Tenang”-ist/net-

Banyak yang memberikan dukungan moral dan menyatakan bahwa semua pekerjaan adalah mulia selama halal dan dijalani dengan ikhlas.

“Menjadi guru bukan cuma soal gelar. Kalau bisa hidup lebih baik sebagai pembantu, kenapa harus malu?” tulis akun @nou***.

Namun, tak sedikit juga netizen yang menyindir keras sistem ketenagakerjaan dan kesejahteraan guru di Indonesia.

“Tolong stop glorifikasi ‘mengabdi’. Guru honorer juga manusia, butuh makan, punya anak, bayar kos. Gaji Rp1,5 juta itu penghinaan!” kata akun @int***.

Potret Ironi Guru Honorer

Berbagai komentar pun mengungkap kisah serupa. Salah satunya dari akun @tin*** yang mengaku adiknya hanya digaji Rp500 ribu setiap tiga bulan sekali sebagai guru honorer di daerah.

Kisah-kisah seperti ini memperjelas betapa lemahnya perhatian negara terhadap pahlawan pendidikan. Profesi guru yang semestinya dihormati dan dijamin kesejahteraannya, justru seringkali dimiskinkan sistem.

BACA JUGA:Sepi Pembeli Setelah Penataan

BACA JUGA:Cekcok Berujung Maut

Catatan untuk Pemerintah: Jangan Biarkan Guru Hidup Terhina

Fenomena ini menjadi sinyal keras bagi pemerintah dan pemangku kebijakan. Jika sistem terus dibiarkan seperti ini, semakin banyak lulusan pendidikan yang akan mencari penghidupan di luar profesinya, bahkan di jalur yang tak sejalan dengan latar belakang akademiknya.

Guru bukan hanya butuh penghormatan, tapi butuh penghasilan layak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan