HP Rp45 Juta Ini Bisa Dilipat Tiga! Samsung Gila Bener Kalau Dua Layar Belum Cukup, Kini Punya Tiga!

Yuk kita bongkar satu per satu, dari desain, spesifikasi, sampai “keanehan” keputusan Samsung yang bikin banyak fans garuk-garuk kepala.-ist-
Cukup? Mungkin. Ideal? Jelas tidak.
Bahkan, Samsung tampaknya masih belum menggunakan teknologi mutakhir seperti baterai solid-state atau sel silikon-karbon. Masih bertahan dengan baterai konvensional, kemungkinan besar karena alasan produksi massal dan stabilitas daya. Tapi buat ponsel seharga Rp45 juta? Hmm…
BACA JUGA:Cak Arlan Tanggap Meski Hari Libur
Jadwal Peluncuran: Tampil Sekilas, Rilis Oktober
Kalau kamu penasaran ingin melihat seperti apa wujud dari si “ponsel tiga lipatan” ini, catat tanggalnya: 9 Juli 2025, dalam ajang Galaxy Unpacked di New York.
Namun peluncuran resminya diperkirakan baru akan dilakukan pada Oktober 2025, dan itu pun hanya di beberapa pasar terbatas seperti Korea Selatan dan China. Belum ada informasi resmi kapan perangkat ini akan masuk pasar Indonesia, tapi mengingat harganya, mungkin hanya segelintir orang yang benar-benar akan meminangnya.
Harga: Rp45 Juta, Worth It?
BACA JUGA:Kesan Mendalam Selama Retret
Dengan banderol sekitar $2.800 atau Rp45 juta, ini adalah salah satu smartphone termahal yang pernah dirilis Samsung. Jelas, ini bukan perangkat untuk semua orang.
Target utamanya? Segmen ultra-premium yang selama ini dihuni oleh para early adopter, kolektor gadget, hingga pengguna profesional yang butuh perangkat multifungsi dalam genggaman.
Samsung tampaknya ingin menantang rivalnya seperti Huawei Mate XT, namun dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Bila Huawei lebih fokus ke desain dan kamera, Samsung akan mengandalkan fitur software pintar, dukungan ekosistem Galaxy, dan tentu saja, pengalaman layar lipat tiga yang unik.
Pertanyaan Besar: Kenapa Harus Tiga Layar?
BACA JUGA:Raih 9 Emas di Kejurwil, Bidik Piala Dunia
Kalau dua layar saja sudah cukup membingungkan bagi sebagian orang, kenapa Samsung nekat bikin yang bisa dilipat tiga kali?
Jawabannya mungkin ada di tren produktivitas mobile. Dengan tiga layar yang bisa dibuka selebar tablet kecil, pengguna bisa menikmati mode multitasking yang jauh lebih fleksibel—bayangkan membuka email, menonton video, dan membalas chat dalam satu tampilan.
Belum lagi potensi penggunaan dalam presentasi, menggambar, atau bahkan mengedit video saat bepergian. Intinya, ini bukan cuma soal “unik” tapi juga potensi fungsional.
Kesimpulan: Inovasi Radikal atau Gimik Mahal?
BACA JUGA:Pegawai Non-ASN Boleh Pakai Seragam Kuning Khaki
Samsung tri-fold ini memang bikin penasaran. Di satu sisi, desainnya futuristik, spesifikasinya gahar, dan bahannya premium. Tapi di sisi lain, keputusan tidak menyematkan teknologi kamera under-display dan baterai “biasa saja” bikin beberapa orang mengerutkan dahi.