Jumlah Pustakawan Masih Minim, Mendikdasmen Siap Tambah Prodi Perpustakaan dan Angkat Sebagai Tenaga Kependidi

Jumlah Pustakawan Masih Minim, Mendikdasmen Siap Tambah Prodi Perpustakaan dan Angkat Sebagai Tenaga Kependidikan-ist/net-
Jumlah Pustakawan Masih Minim, Mendikdasmen Siap Tambah Prodi Perpustakaan dan Angkat Sebagai Tenaga Kependidikan
Rel, Bacakoran.co — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyoroti kekurangan pustakawan di Indonesia.
Untuk mengatasi masalah ini, ia berencana menambah program studi (prodi) perpustakaan di perguruan tinggi dan mengangkat pustakawan sebagai tenaga kependidikan.
“Kami akan bicara dengan Pak Mendikti Saintek, agar prodi perpustakaan bisa ditambah di berbagai kampus. Sekarang jumlahnya masih sangat sedikit,” ujar Mu’ti di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Rencana ini akan dikordinasikan langsung dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto. Menurut Mu’ti, kehadiran pustakawan sangat penting dalam mendorong gerakan literasi dan kreativitas siswa di sekolah.
Pustakawan Diakui sebagai Tenaga Kependidikan
Mu’ti menegaskan bahwa pustakawan harus diperlakukan setara dengan profesi kependidikan lainnya. Untuk itu, Kemendikdasmen telah mengubah Balai Guru Penggerak menjadi Balai Guru dan Tenaga Kependidikan, agar pustakawan ikut mendapat perhatian dan pengembangan kapasitas.
BACA JUGA:BNN Sumsel Bersama Forkopimda Lahat Bahas Strategi P4GN
BACA JUGA:Sejumlah Instansi Bekerjasama Lakukan Pemangkasan Pohon
“Dulu hanya mengurusi guru penggerak, sekarang juga termasuk pustakawan dan tenaga kependidikan lainnya,” jelas Mu’ti.
Pelatihan Pustakawan: Kolaborasi dengan Perpusnas dan Ikatan Pustakawan
Tak hanya soal pendidikan formal, Kemendikdasmen juga berencana membuka program pelatihan pustakawan bagi guru yang mendapatkan tugas kepustakawanan di sekolah.
Program ini diharapkan bisa dilaksanakan melalui Perpustakaan Nasional (Perpusnas) maupun Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI).
“Kita bisa gelar pelatihan lewat Perpusnas atau IPI, agar para guru yang jadi pustakawan punya bekal yang cukup,” tegasnya.