Kaji Alternatif Angkutan Batu Bara via Air

Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang saat meninjau alur sungai di kawasan Musi VI. Foto : ist--
“Di musim kemarau, air cenderung surut sehingga menyulitkan tongkang untuk melintas. Sebaliknya,
saat musim hujan, debit air meningkat dan bisa mendukung aktivitas pengangkutan,” imbuhnya.
Sementara itu, jalur sungai yang sudah aktif digunakan saat ini berada di wilayah Muara Lematang,
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), karena memiliki akses langsung ke Sungai Musi.
"Untuk Kabupaten Lahat dan Muara Enim masih dalam tahap kajian lebih lanjut," tegasnya.
BACA JUGA:Bambang Pramono Resmi Pimpin BI Perwakilan Sumsel
Menurutnya, apabila jalur Sungai Lematang dinilai layak maka peluang kerja sama dengan investor akan
dibuka untuk mendukung pengembangan jalur tersebut.
“Ini bagian dari upaya kami untuk mengurangi beban jalan negara dan menghindari konflik sosial akibat
lalu lintas truk batu bara. Saat ini, ada sekitar 30 ritase per hari yang masih menggunakan jalur darat,” ucapnya.
Ia menuturkan kondisi Sungai Musi saat ini cukup baik dengan debit air yang memadai dan volume
angkutan yang terus meningkat.
Oleh sebab itu, Pemprov Sumsel juga tengah mengevaluasi kapasitas muara Sungai Lematang sebagai
bagian dari studi kelayakan yang lebih komprehensif.
“Kami berharap survei ini bisa memberikan gambaran utuh. Jika memungkinkan, Sungai Lematang