BPBD Sumsel Catat 220 Kejadian Karhutla Sepanjang 2025

5 hektare lahan cetak sawah baru di Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) terbakar pada Selasa, 14 Oktober 2025. Foto: BPBD Sumsel--
REL, Palembang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat sebanyak 220 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah itu sepanjang 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M. Iqbal Alisyahbana menyebut tingginya angka karhutla tersebut menjadi perhatian serius karena berdampak pada kesehatan masyarakat, lingkungan, dan perekonomian daerah.
“Karhutla masih mendominasi jenis bencana di Sumsel tahun ini. Karena itu, koordinasi antarinstansi dan kesiapsiagaan daerah harus terus diperkuat,” ujar Iqbal, Kamis (16/10/2025).
Guna mengantisipasi peningkatan kejadian serupa, BPBD Sumsel menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Penanggulangan Bencana dengan seluruh BPBD kabupaten dan kota.
BACA JUGA:Tertibkan Pengendara Tanpa Helm Dan Berknalpot Brong
Iqbal mengatakan forum itu bertujuan untuk menyamakan langkah penanganan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas di lapangan.
“Dengan sinergi yang baik, kita bisa menentukan siapa berbuat apa dan kapan. Ini penting agar penanganan karhutla lebih cepat dan efektif,” katanya.
Selain koordinasi, pihaknya juga menekankan pentingnya kesiapan anggaran daerah. Menurutnya, keterbatasan dana sering memperlambat respons terhadap bencana.
“Kami berharap setiap daerah memiliki dana cadangan bencana, termasuk untuk pencegahan dan penanggulangan karhutla,” imbuhnya.
BACA JUGA:Bupati Kukuhkan Pengurus TP-PKK dan Tim Pembina Posyandu
Ia menuturkan penanganan karhutla harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
“Bencana tidak bisa dihadapi sendiri. Sinergi dan kesadaran bersama menjadi kunci,” pungkasnya. (*)