6 Daerah Zona Merah Karhutla di Sumsel

PADAMKAN KARHUTLA: Satgas darat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, beberapa waktu lalu. foto : ist--
BACA JUGA:Pemkab Muba Adakan Rapat Lanjutan Bahas Persiapan Hari Jadi Muba ke-69
Sementara itu, di Ogan Ilir masih dipusingkan dengan karhutla. Pada 6 September lalu, terdeteksi tiga lokasi kebakaran di Kecamatan Muara Kuang, Pemulutan dan Indralaya Utara.
Salah satu pemicunya karena sudah tiga hari tidak turun hujan. Ada pun yang terbakar merupakan lahan mineral dan gambut.
Kepala BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat mengatakan, Kabupaten Ogan Ilir sudah tiga hari tidak turun hujan memicu karhutla di tiga lokasi secara bersamaan. Sehingga petugasnya harus menyebar dan mengejar waktu untuk melakukan pemadaman. Menurutnya, meski sumber air di sekitar titik kebakaran tersedia, pemadaman tetap memerlukan waktu lama.
Kondisi lahan yang terbakar terdiri dari lahan mineral dan gambut. Untuk lahan gambut, lanjut dia, bara api di bawah permukaan kerap menjadi tantangan karena bisa kembali menyalakan api meski bagian atas sudah padam. "Penanganan di lahan gambut memang butuh upaya ekstra agar tidak muncul kebakaran susulan," ucapnya.
BACA JUGA:Pemkab Muba Adakan Rapat Lanjutan Bahas Persiapan Hari Jadi Muba ke-69
Selama Agustus lalu, ada 25 titik karhutla, dengan luas lahan yang terbakar 49,2 hektare. Total sementara luas lahan yang terbakar di Ogan Ilir hingga akhir Agustus 2025 mencapai 172,9 hektare. Tersebar di Pemulutan Barat, Indralaya Utara, Indralaya, Muara Kuang, Tanjung Batu, Indralaya Utara, Tanjung Raja, Rantau Alai, Lubuk Keliat, dan Payaraman. Kemudian, lahan PTPN VII di Tanjung Batu, Lubuk Keliat dan Indralaya Selatan.
Lahan paling luas membaar sekitar 8 hektare terjadi di Desa Arisan Jaya kecamatan Pemulutan Barat. Meski sudah beberapa kali turun hujan, namun disebagian lahan masih mengalami kekeringan. Sehingga mempercepat terjadinya kebakaran, khususnya di lahan dengan vegetasi gambut kering.
Terpisah, BPBD Muba mencatat adanya dua hotspot pada 30 Agustus lalu. yakni di wilayah Kecamatan Jirak Jaya dan Batang Hari Leko (BHL). Kepala BPBD Muba, Marko Susanto SSTP MSo, mengatakan personel BPBD bersama dengan aparat kepolisian dan TNI telah melakukan pemadaman.
"Kami mengimbau masyarakat untuk segera menghentikan praktik pembakaran lahan dengan cara tradisional demi keselamatan bersama," harapnya.
BACA JUGA:Wujudkan Kawasan Bisnis Terpadu
Camat Jirak Jaya, Andi Suharto SSTP MSi mengaku pentingnya langkah pencegahan karhutla di wilayahnya.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi dan penegakan hukum terhadap warga yang masih membandel membakar lahan. (*)