2024, Panen Kopi Diprediksi Meningkat

Petani Kopi di kabupaten Lahat. Foto : ist--

REL, Lahat - Musim panas beberapa waktu lalu membuat bunga kopi hingga menjadi putik terlihat bagus. Diprediksi lantaran saat sudah mulai hujan dan putik kopi mulai membesar diprediksi hasil panen tahun depan bisa meningkat.

"Ya kemarau tadi biasanya dalam setangkai hanya empat gugus. Tapi tahun ini hisa lebih. Selain itu bunganya juga jadi dan sudah tumbuh putik buah," ujar Abenk, petani kopi asal dusun Selepah Kota Agung Lahat.

Lanjutnya walau musim kemarau, namun kebun didaerahnya merupakan dataran tinggi. Sehinga karena kurangnya hujan buhlnga kopi menjadi bagus dan tidak rontok. "Apalagi sata ini sudah hujan jadi kebun kopi menjadi subur lagi," ungkapnya.

Senada disampaikan Agoy, petani kopi Merapi Selatan. Bahwa kebun kopi keluarganya berasa di dekat Bukit Serelo, adanya kelembapan dan kurang hujan saat kebun kopi berbunga. Sehingga gugus kopi menjadi lebat. "Insha Alloh bagus tahun depan pak," ucapnya.

BACA JUGA:Jalin Kerjasama Pembinaan Karakter Generasi Muda

Sementara Jalal petani asal Tanjung Tebat menjelaskan. Walaupun putik kopi jadi akibat musim panas. Namun sebagai kebun juga ada yang kering. Sehingga kurang air dan ada gugus kopi yang tidak jadi.

"Memang bagus kalau musim panas saat kebun kopi berbunga. Tapi kalau ekstrem dan kurang air, tanaman kopi juga ada yang kering," ungkapnya.

Sementara, untuk hasil panen kopi di awal tahun lalu. Sebagian petani mengaku berkurang. Biasanya dalam satu bidang kebun kopi menghasilkan 1 ton biji kopi, namun turun menjadi 400kg -600 kg, mengakibatkan harga kopi meningkat.

Namun ada pula petani kopi yang menyampaikan, untuk hasil panen kopi tidak terlalu anjlok. Lantaran panen kopi dalam satu bidang kebun tersebut tidak berbarengan.

BACA JUGA:Timnas Italia Pastikan Lolos ke EURO 2024

"Ada turun kak. Biasanya dakat 700kg, tapi waktu panen awal tahun sekitar 600kg-650kg. Karena tidak barengam dan waktu panenny panjang kalau ditotal maish banyak juga hasil panennya," ungkap petani kopi asal Tanjung Raja Gumay Ulu.

Sementara data dari Dinas Perkebunan Lahat untuk hasil panen tahun 2023 dari luas lahan 54.032 ha kebun kopi menghasilkan 22.674 kg biji kopi.

Sementara informasi yang dihimpun, untuk harga tahun ini pernah mencapai Rp40ribu perkg. Sementara saat ini harga berkisar Rp34ribu-Rp37ribu perkg. Harga hampir berbeda di tiap wilayah, tertinggi harga kopi di kawasan Tanjung Sakti Area dan Jarai Area.

Kepala Dinas Perkebunan Lahat Vivi Anggraeni SSTP melalui Sekretaris Ariyanti menjelaskan, bahwa upaya untuk meningkatkan harga pihaknya terus menghimbau dan mensosialisakan dengan cara panen san pengolahan pasca panen yang baik. Sehingga biji kopi yang dihasilkan juga berkualitas dan memiliki standard harga yang baik pula. "Salah satunya sosialiasasi peremajaan," ujarnya. (*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan