UNSRI Bekukan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian
Universitas Sriwijaya (UNSRI). Foto: Istimewa--
REL, Palembang - Universitas Sriwijaya (UNSRI) mengambil tindakan tegas menyusul viralnya video yang menampilkan mahasiswa baru (maba) disuruh mencium teman mereka dalam sebuah kegiatan kampus. Melalui akun Instagram resminya, @unsri.official, pada Senin (22/9/2025), pihak universitas mengumumkan pembekuan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta) selama satu tahun ke depan.
Keputusan ini diambil setelah UNSRI melakukan investigasi internal terhadap kegiatan yang diselenggarakan Himateta. Pihak universitas menyatakan keprihatinannya atas video yang beredar dan berkomitmen untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
"UNSRI memahami kekhawatiran publik atas beredarnya video kegiatan kemahasiswaan baru-baru ini," tulis pengumuman resmi tersebut.
BACA JUGA:33 Putra-Putri Terbaik Sumsel Dilepas Masuk IPDN
Investigasi internal dilakukan oleh pimpinan Fakultas Pertanian UNSRI dengan memanggil ketua, wakil ketua, serta anggota panitia pelaksana kegiatan. Sebagai sanksi awal, Himateta resmi dibekukan. Selanjutnya, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) UNSRI akan mendalami kasus ini dan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap para pelaku perundungan.
Tindakan ini sesuai dengan Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025, yang melarang mahasiswa baru untuk terlibat dalam tindakan kekerasan, perundungan, pelecehan seksual, atau intoleransi. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku di universitas.
Video yang memicu sanksi ini diunggah oleh akun Instagram @kementerian_kurangajar pada Senin (22/9/2025). Dalam rekaman berdurasi 24 detik tersebut, terlihat puluhan maba di area terbuka, disuruh melakukan adegan ciuman, yang salah satunya adalah mencium kening teman. Perintah ini diduga datang dari para senior.
BACA JUGA:Bupati Pimpin Apel Hari Perhubungan Nasional 2025
Seorang pelapor anonim menyebutkan bahwa kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu, 20 September 2025, di kampus UNSRI Indralaya, Ogan Ilir. Selain dipaksa berciuman, ada juga laporan bahwa maba diajak berkelahi.
"Masalah rambut dipotong kami tidak masalah, tapi kalau sampai disuruh ciuman itu sudah menyimpang," tulis pelapor tersebut. Meskipun beberapa rekaman video telah dihapus atas permintaan senior, video yang tersisa cukup untuk memperlihatkan suasana tegang dan adanya unsur pemaksaan. Tindakan tegas dari UNSRI diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah kembali terjadinya perpeloncoan yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan di lingkungan kampus. (*)