Apa Itu TKA yang Kini Diupayakan Jadi Syarat Masuk Sekolah Kedinasan?

Rel, Bacakoran.co – Dunia pendidikan Indonesia tengah bersiap menghadapi perubahan besar. 

Nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) kini diupayakan menjadi salah satu syarat utama untuk masuk sekolah kedinasan. Kebijakan ini sedang digodok oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan menjalin kerja sama bersama berbagai kementerian/lembaga, termasuk Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol).

Kepala Bidang Pengembangan dan Fasilitasi Pelaksanaan Asesmen Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Handaru Catu Bagus, menegaskan pentingnya TKA sebagai instrumen seleksi yang lebih objektif. “Kita sedang berupaya meyakinkan kembali Akpol, Akmil, dan sekolah kedinasan lainnya untuk menggunakan TKA dalam proses seleksi taruna baru,” ungkap Handaru melalui kanal YouTube Direktorat SMA, Senin (29/9/2025).

TKA Jadi Syarat SNBP 2026

Manfaat TKA sebenarnya sudah mulai dirasakan siswa saat ini. Nilai TKA ditetapkan sebagai syarat wajib untuk mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026 ke perguruan tinggi negeri.

“TKA ini hadir sebagai validator nilai rapor. Penting untuk memastikan apakah nilai yang diberikan guru benar-benar sesuai dengan kemampuan siswa,” jelas Handaru.

BACA JUGA:Red Magic 11 Pro Hadir 17 Oktober: HP Gaming Monster dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Baterai 8.000 mAh!

BACA JUGA:Redmi 15 Baterai 7.000mAh Terkuak, Ternyata Ada Trik Rahasia!

Koordinator SNBP SNPMB 2025, Riza Satria Perdana, juga menekankan bahwa seluruh siswa eligible yang ingin mendaftar SNBP 2026 harus memiliki nilai TKA. “Semua siswa eligible wajib memiliki nilai TKA. Jika ingin ikut SNBP, maka harus segera mendaftarkan diri,” ujarnya melalui kanal resmi Direktorat SMA, Jumat (26/9/2025).

Dengan begitu, TKA tak hanya menjadi syarat seleksi perguruan tinggi, tetapi juga diproyeksikan sebagai standar masuk sekolah kedinasan di masa mendatang.

Mengapa TKA Diperlukan?

Dilansir dari laman Kemendikdasmen, lahirnya TKA dilatarbelakangi kebutuhan adanya laporan capaian akademik siswa yang terstandar dan objektif. Selama ini, penilaian akademik hanya mengandalkan nilai rapor sekolah masing-masing yang rentan menimbulkan persoalan objektivitas.

Ketika seleksi dilakukan berdasarkan rapor, muncul potensi ketidakadilan karena perbedaan standar penilaian antar sekolah. Dengan adanya TKA, hasil seleksi bisa lebih terukur dan adil karena menggunakan instrumen tes yang sama di seluruh Indonesia.

Peluang dan Tantangan