Peningkatan Razia oleh Satgas Pamtas RI-PNG di Ruas Jalan Trans Papua
Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan(Pamtas) RI-Papua Nugini (PNG) Yonif 122/TS Letkol Inf Diki Apriyadi mengatakan, prajuritnya saat ini meningkatkan razia di sepanjang ruas jalan Trans Papua poros Jayapura -Wamena.-Foto : antaranews.com-
REL , Papua - Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Papua Nugini (PNG) Yonif 122/TS, Letkol Inf Diki Apriyadi, mengumumkan bahwa prajuritnya saat ini sedang meningkatkan operasi razia di sepanjang ruas jalan Trans Papua poros Jayapura - Wamena. Operasi razia dilakukan untuk mencegah peredaran barang ilegal di wilayah tersebut.
"Razia dilakukan dengan memeriksa setiap kendaraan yang melintas, baik dari arah Jayapura menuju Wamena maupun sebaliknya," ungkap Danyon 122/TS Letkol Inf Diki Apriyadi dalam keterangannya pada hari Minggu.
Operasi razia atau sweeping dilakukan pada Sabtu malam (1/6) oleh prajurit yang bertugas di Pos Sawiyatami, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan, razia yang dipimpin oleh Sersan Dua Jufrianto Manalu juga melibatkan pengecekan identitas supir dan penumpangnya.
BACA JUGA:Polri Tegaskan Penerimaan Anggota Polri Gratis dan Transparan
Meskipun tidak ditemukan barang-barang yang mencurigakan selama razia tersebut, Letkol Inf Dicky menekankan bahwa prajuritnya juga melakukan pemeriksaan terhadap jalan lintas atau jalan tikus yang biasa dilintasi oleh warga perbatasan RI-PNG.
Selain itu, mereka juga melakukan patroli patok batas untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut.
Kabupaten Keerom merupakan salah satu wilayah di Papua yang berada di perbatasan RI-PNG dan dilintasi oleh Trans Papua, dengan ruas jalan Jayapura - Wamena sepanjang 575,14 kilometer.
Dengan operasi razia ini, Satgas Pamtas RI-PNG bertujuan untuk memastikan keamanan dan keamanan di wilayah perbatasan serta mencegah peredaran barang ilegal yang dapat mengganggu ketertiban di daerah tersebut.(*)
BACA JUGA:Tangan Diborgol, 2 Tersangka Dugaan Korupsi Asrama Mahasiswa Menunduk saat Digiring ke Rutan