Mengenal Jenis-Jenis Garam dan Karakteristiknya

Ilustrasi---

8. Garam daging (curing salt)

Curing salt atau sering disebut dengan garam daging adalah campuran garam dapur biasa dengan natrium nitrit dan natrium nitrat . Garam beryodium ini disebut garam daging karena sering digunakan dalam proses pengawetan daging dan ikan.

Kedua kandungan di dalam curing salt bertujuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan mengawetkan makanan. Garam ini juga biasanya diberi warna pink untuk menjaga warna merah muda pada daging yang diawetkan. 

BACA JUGA:Penambangan Batu Bara Jadi Isu Sensitif

Daging atau ikan yang diproses menggunakan garam ini juga biasanya menimbulkan wangi yang khas.

9. Garam fleur de sel

Garam fleur de sel atau yang berarti bunga garam merupakan jenis garam yang diproduksi dengan cara yang unik yaitu diambil dari permukaan air laut dengan alat tradisional khusus. 

Karena proses yang unik tersebut, garam ini memiliki beberapa keunggulan. Butiran yang sangat halus dan memiliki aroma yang khas dan lebih kompleks daripada garam meja biasa. Garam ini juga umumnya tidak mengandung banyak yodium. 

Di pasaran, garam ini harganya cukup mahal dan sering digunakan dalam hidangan khusus di restoran.

10. Garam batu (rock salt)

Garam batu, atau rock salt, adalah garam yang diperoleh dari penguapan garam laut yang  berbentuk sejenis batu kristal besar. Kristal ini merupakan hasil mengeringnya laut selama jutaan tahun. 

Karena proses ini, warna garam bervariasi tergantung mineral yang dikandungnya, bisa putih, abu-abu, atau merah. Umumnya, garam batu digunakan untuk menggarami jalan pada musim salju agar salju segera mencair dan membekukan es krim dalam mesin es krim.

11. Garam celup (pickling salt)

Garam celup, atau pickling salt, adalah jenis garam yang digunakan dalam proses pengawetan sayuran dan buah-buahan menjadi acar. 

Jenis garam ini tidak mengandung yodium untuk mencegah perubahan warna atau kekeruhan pada cairan pengawet.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan