Dalam Kurun Waktu 50 Tahun, Jambi Kehilangan 73% Hutan

Rabu 31 Jul 2024 - 12:34 WIB
Reporter : Pauzan
Editor : Pauzan

Faktanya, kerusakan hutan terus terjadi pada 2023. 

Direktur KKI Warsi Adi Junaedi mengungkapkan, sepanjang 2023, dalam analisis yang dilakukan KKI Warsi, terjadi pembukaan hutan dan lahan yang dapat terlihat nyata dari citra satelit Sentinel 2, dipadukan pengamatan dari Google Earth, citra Spot 6, SAS Planet. 

Dari analisis yang dilakukan, terlihat areal terbuka seluas 160.105 hektare di berbagai fungsi kawasan.

BACA JUGA:Seruan Penggemar untuk Kembalinya Adam di Emmerdale Terus Menguat

BACA JUGA:Penemuan Menakjubkan di Pompeii: Lukisan Kuno yang Terjaga dengan Sempurna

Adi menyebut, areal terbuka paling luas berada di areal penggunaan lain (APL) dengan luas 51.904 hektare, disusul di areal restorasi seluas 41.116 hektare, hutan tanaman industri (HTI) seluas 16.255 hektare. 

Pembukaan hutan juga terpantau di kawasan taman nasional seluas 13.097 hektare, dan hutan lindung seluas 1.725 hektare.

Pembukaan hutan dan lahan juga terpantau di daerah sempadan sungai.

"Hampir semua wilayah anak-anak sungai di Provinsi Jambi juga mengalami persoalan akibat aktivitas penambangan emas dengan menggunakan alat berat,” ujar Rudi.

BACA JUGA:Seruan Penggemar untuk Kembalinya Adam di Emmerdale Terus Menguat

BACA JUGA:Penemuan Menakjubkan di Pompeii: Lukisan Kuno yang Terjaga dengan Sempurna

Dari analisis citra Satelit Sentinel 2 yang dilakukan KKI Warsi, dengan ditumpang susunkan dengan peta perizinan 2023, tercatat 48.140 hektare lahan terbuka yang diindikasikan sebagai kawasan tambang emas. 

Dari angka itu, hanya 1.884 hektare yang berada dalam wilayah pertambangan rakyat (WPR), sisanya 46.256 hektare berada di luar WPR alias ilegal.

“Keberadaan tambang di anak-anak sungai menyebabkan terjadinya sedimentasi atau aliran sungai menjadi dangkal. Ketika intensitas hujan tinggi, sungai tidak menampung,” katanya.

Rudi menyebut tambang batubara juga mencolok dan menjadi persoalan pelik di Jambi. 

Pada 2023, terdeteksi pembukaan lahan untuk tambang batubara yang teramati melalui tangkapan citra satelit Sentinel 2 dipadukan dengan Google Earth, SAS Planet, terdeteksi lahan terbuka 16.414 hektare, dengan pembagian 6.127 hektare berada dalam wilayah izin usaha pertambangan dan 10.287 hektare berada di luar areal wilayah izin usaha pertambangan.

Kategori :