7 Tips Diet Ibu Menyusui Tanpa Mengurangi ASI

Minggu 04 Aug 2024 - 19:25 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

REL - Selesai masa kehamilan, banyak ibu yang tidak nyaman dengan bentuk badannya yang lebih besar daripada sebelum hamil. Inilah mengapa banyak ibu yang berusaha untuk diet atau menerapkan cara menurunkan berat badan saat menyusui.

Namun, diet sembarangan saat menyusui bisa menyebabkan ASI berkurang. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini merupakan tips diet untuk ibu menyusui tanpa mengurangi ASI.

Cara diet untuk ibu menyusui tanpa mengurangi ASI

Saat sedang menyusui, ibu disarankan untuk makan makanan yang sehat dan cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian bagi dirinya dan sang bayi.

BACA JUGA:Joncik - Arifai Berpotensi Lawan Kotak Kosong

BACA JUGA:Kenapa Jokowi Pilih Nama Istana Garuda di IKN, Ini Alasannya!

Oleh karena itu, cara diet yang salah berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi pada ibu menyusui, yang kemudian dapat memengaruhi jumlah ASI yang diproduksi.

Akibatnya, hal ini bisa berdampak pada tumbuh kembang bayi. Agar tak berdampak buruk. berikut adalah tips diet yang tepat bagi ibu menyusui tanpa mengurangi ASI.

1. Hindari diet yang terlalu ketat

Saat ingin menurunkan berat badan, banyak ibu menyusui langsung mengurangi porsi makan dalam jumlah drastis. Padahal, tubuh membutuhkan banyak nutrisi saat menyusui guna menghasilkan ASI untuk bayi.

BACA JUGA:Supriyanto, Mantan Caleg Gagal, Ditangkap Atas Kasus Narkoba

BACA JUGA:Kecelakaan di Simpang Empat Pasar Sarolangun: Truk Berusaha Melarikan Diri, Korban Terluka

Jadi, jika Anda ingin menurunkan berat badan saat menyusui, sebaiknya turunkan secara bertahap, setidaknya 0,5—1 kg per minggu. Anda bisa kurangi porsi makan Anda sedikit demi sedikit dan secara bertahap.

Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, asupan kalori untuk ibu menyusui tidak boleh di bawah 2.000 kalori per hari. Ini karena ibu akan kehilangan cukup banyak kalori selama menyusui.

Selain itu, beberapa zat gizi harus Anda penuhi, seperti kalsium, asam folat, zat besi, protein, dan vitamin C. Asam lemak omega-3 juga diperlukan untuk mendukung perkembangan otak bayi.

Kategori :