BPA dikatakan meniru struktur dan fungsi hormon estrogen. Karena bentuknya yang menyerupai estrogen, BPA dapat dikaitkan dengan reseptor estrogen dan memengaruhi proses tubuh, seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi, dan reproduksi.
BACA JUGA:Satgas Illegal Drilling Sumsel Ungkap 58 Kasus dan Selamatkan Potensi Kerugian Rp 2,65 Miliar
BACA JUGA:Serem Banget, Ini Sejarah dan Mitos Asal-Usul Suku Anak Dalam Jambi! Ini Ceritanya
Selain itu, BPA juga mungkin memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan reseptor hormon lain, seperti reseptor hormon tiroid, sehingga mengubah fungsi hormon tersebut.
Tubuh Anda sensitif terhadap perubahan kadar hormon, inilah yang menjadi alasan mengapa kemampuan BPA meniru estrogen dapat memengaruhi kesehatan Anda.
Bahaya plastik BPA untuk kesehatan
Ketika bahan kimia ada di dalam kaleng atau botol plastik, bahan kimia bisa masuk ke dalam makanan atau minuman dalam wadah dan bergerak ke dalam tubuh Anda ketika Anda menelannya.
BACA JUGA:DPC PKB Lahat Laporkan Lukman Edy ke Polisi
BACA JUGA:Kementan Akan Kunjungi Empat Lawang
Orang-orang menjadi khawatir tentang keamanan BPA karena penelitian pada hewan yang menunjukkan hubungan antara tingkat kimia yang tinggi dengan infertilitas, diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, plastik BPA juga berbahaya bagi bayi karena terbukti dapat memengaruhi berat badan lahir, perkembangan hormonal, perilaku dan risiko kanker di kemudian hari.
Sementara itu, penggunaan plastik BPA juga dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan berikut:
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Persalinan prematur
Asma
Gangguan fungsi hati