Sejumlah demonstran bahkan terpaksa berlari ke basement Polux Paragon Mall untuk menghindari udara yang telah tercemar gas air mata.
BACA JUGA:Menguak Rahasia di Balik Dinding Cendana: Kunjungan Mahasiswa ke Soeharto Pasca-Kepresidenan
BACA JUGA:Pemerintah Tak Bisa Mengubah Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, Kata Hendri Satrio
Dewi, seorang mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Walisongo, menceritakan bahwa ia dan ratusan pengunjuk rasa lainnya terpaksa berlindung di basement mall karena udara di luar sudah terlalu berbahaya.
Lobi Polux Paragon Mall kemudian berubah menjadi tempat perawatan darurat bagi para demonstran yang terdampak.
Banyak di antara mereka mengalami sesak napas hingga pingsan.
Sejumlah ambulans terlihat bolak-balik untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit terdekat.
BACA JUGA:Gaji PNS akan Kembali Naik pada 2025, Berikut Daftar Nominalnya saat Ini
Reaksi dan Tindakan Selanjutnya
Insiden ini memicu berbagai reaksi dari berbagai pihak. Kritik terhadap penggunaan kekuatan oleh aparat kepolisian dalam menangani aksi demonstrasi kembali mengemuka.
terutama terkait dengan hak kebebasan berkumpul dan menyampaikan pendapat yang seharusnya dijamin oleh konstitusi.
Perkembangan lebih lanjut terkait insiden ini masih terus dipantau, terutama mengenai kondisi kesehatan para demonstran yang dirawat serta tindakan hukum yang mungkin diambil oleh pihak terkait terhadap para demonstran yang ditangkap. (*)