Keamanan dan keandalan menjadi pertanyaan utama, dan proyek yang terlibat mungkin akan mengalami penurunan nilai atau minat investor.
2. Regulasi yang Lebih Ketat
Pihak berwenang mungkin menggunakan insiden ini sebagai alasan untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat pada industri kripto untuk melindungi investor dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
3. Inovasi dan Pengembangan
Di sisi lain, kejadian ini juga dapat mendorong inovasi lebih lanjut dalam hal keamanan dan keandalan sistem blockchain.
Pengembang akan termotivasi untuk meningkatkan teknologi mereka agar lebih tahan terhadap kesalahan dan serangan.
BACA JUGA:Titik Demo Ojol Hari Ini: Istana Merdeka hingga Kantor Gojek dan Grab
BACA JUGA:Pengemudi Ojol Tuntut Perlindungan Hukum, Gelar Demo di Istana Merdeka
Pelajaran yang Bisa Dipetik
1. Pentingnya Audit dan Pengujian
Proyek kripto harus selalu melakukan audit dan pengujian menyeluruh terhadap kode dan sistem mereka sebelum meluncurkan proses penting seperti minting. Ini dapat membantu mengidentifikasi dan memperbaiki potensi bug atau masalah keamanan.
2. Pengelolaan Risiko
Pengguna dan investor perlu memahami risiko yang terkait dengan investasi kripto dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi aset mereka. Ini termasuk diversifikasi portofolio dan menggunakan platform yang memiliki rekam jejak keamanan yang baik.
3. Transparansi dan Komunikasi
Proyek kripto harus menjaga transparansi dan komunikasi yang baik dengan komunitas mereka. Menyediakan informasi yang jelas tentang apa yang terjadi dan bagaimana mereka akan mengatasi masalah dapat membantu memulihkan kepercayaan.
Hilangnya Bitcoin senilai Rp1,5 triliun akibat kegagalan minting Runes adalah pengingat akan risiko yang ada dalam dunia kripto.