Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada tahun 2021, sumber daya timah di Bangka Belitung mencapai 2,1 juta ton dengan cadangan 1,9 juta ton. Potensi bijih timah pada tahun yang sama diperkirakan mencapai 6 miliar ton, dengan cadangan bijih timah 6,1 miliar ton.
Namun, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung memperkirakan bahwa cadangan timah di wilayah ini bisa habis dalam 10 hingga 24 tahun ke depan. Sebanyak 98 persen timah di Bangka Belitung diekspor, sementara hanya dua persen yang diolah di dalam negeri.
Selain timah, Bangka Belitung juga terkenal sebagai penghasil lada putih atau yang dikenal sebagai Mentok White Pepper, yang kualitasnya dianggap terbaik di dunia. Kadar piperin pada lada putih Bangka mencapai 6 hingga 7 persen, jauh di atas standar internasional yang hanya 3,5 persen. Hal ini membuat lada putih Bangka memiliki rasa pedas yang kuat dan aroma yang khas.
BACA JUGA:3 Raja Tambang di Provinsi Bangka Belitung: Menggali Kekayaan Timah dari Tanah Serumpun Sebalai
BACA JUGA:Recomended Banget, Ini 6 Destinasi Wisata Air Menakjubkan di Bangka Belitung
Meskipun demikian, cengkih bukan merupakan komoditas andalan di Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan data dari buku "Cengkih Indonesia 2018-2020," provinsi ini hanya memiliki kebun cengkih seluas 18 hektar dengan produksi satu ton per tahun.
Beberapa pulau di Bangka Belitung, seperti Pulau Nangka dan Pulau Kelapan, memang memiliki kebun cengkih, namun skalanya masih sangat kecil dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Secara keseluruhan, keberagaman komoditas di Bangka Belitung memperlihatkan betapa kaya dan beragamnya sumber daya alam di wilayah ini. Namun, tantangan besar masih ada, terutama dalam menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan serta keadilan ekonomi bagi masyarakat setempat.***