REL , BACAKORAN.CO - Nur Iksan, atlet goalball asal Jawa Tengah yang juga berprofesi sebagai tukang pijat, menjadi salah satu kunci kesuksesan provinsinya meraih medali emas pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo.
Dalam pertandingan final melawan Jawa Barat yang berlangsung di GOR UNS Surakarta pada Sabtu, Iksan tampil sebagai pemain tengah.
Walau disaksikan oleh banyak penonton, Iksan mengakui sempat merasa grogi di awal pertandingan.
"Suasana arena ramai sekali. Di awal pertandingan sempat emosi sehingga tertinggal," ungkap pria berusia 23 tahun yang biasa memijat di Temanggung untuk menghilangkan lelah.
BACA JUGA:vivo X200 Series Siap Debut dengan Chip MediaTek Dimensity 9400 dan RAM LPDDR5X Ultra Pro
BACA JUGA:PSMS Medan Amankan Satu Poin di Palembang, Tahan Imbang Sriwijaya FC 0-0
Iksan mengungkapkan rasa syukurnya atas medali emas yang dipersembahkan untuk kedua orang tuanya, yang bekerja sebagai petani.
Ia menjelaskan bahwa tim Jawa Tengah telah melakukan persiapan matang menjelang Peparnas.
Selama pemusatan pelatihan, Iksan rela meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu.
"Kalau akan bertanding, biasanya bisa libur memijat sampai enam bulan," jelasnya.
Di sisi lain, Iksan memiliki ambisi untuk bergabung dengan tim nasional goalball Indonesia.
BACA JUGA:Melihat Sejarah dan Misteri Nusantara! Portugis Sudah Masuk Dalam Peta Orang Jawa, Kok Bisa?
BACA JUGA:Dua Tim Tak Terkalahkan di Grup C: Indonesia dan Jepang, Siapa yang Akan Bertahan?
Pelatih tim goalball Jawa Tengah, Muhammad Endra Sukmana, menekankan peran penting Iksan dalam partai final.
Menurutnya, Iksan mampu mengatur tempo permainan dan meminimalkan kesalahan saat menyerang.