REL,BACAKORAN.CO – Baru-baru ini, hampir 9.000 remaja putri di Karawang, Jawa Barat, terdeteksi menderita anemia.
Penyebabnya, menurut berbagai laporan, bisa jadi kebiasaan mengonsumsi makanan seperti seblak dan bakso secara berlebihan.
Namun, apakah kedua jenis makanan tersebut benar-benar berbahaya bagi kesehatan remaja, terutama dalam hal anemia?
BACA JUGA: Panduan Lengkap Mengenai Gigi Berlubang: Definisi, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Temuan Dinas Kesehatan Karawang
Dinas Kesehatan Karawang melakukan pemeriksaan terhadap 33.106 remaja putri untuk mendeteksi anemia, dengan hasil yang dikonfirmasi.
Sebanyak 346 orang terdeteksi mengalami anemia berat, 3.268 orang dengan anemia sedang, dan 5.247 lainnya mengalami anemia ringan.
Anemia pada remaja putri sering dikaitkan dengan kekurangan zat besi, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan pertumbuhan mereka.
Apakah Seblak dan Bakso Penyebabnya?
Menurut Dr. Johanes Chandrawinata, seorang dokter spesialis gizi di Rumah Sakit Melinda Bandung, konsumsi seblak dan bakso memang dapat berkontribusi pada kekurangan zat besi dalam tubuh.
“Bakso terbuat dari tepung dan daging sapi, namun kandungan daging sapi dalam bakso sangat sedikit. Padahal, daging sapi merupakan sumber zat besi yang baik. Bila kandungannya sedikit, tentu tidak akan mencukupi kebutuhan tubuh,” jelas Johanes.
Seblak, di sisi lain, dikenal sebagai makanan yang dominan mengandung karbohidrat dan lemak, namun rendah protein dan hampir tanpa kandungan daging merah.
Selain itu, seblak juga jarang mengandung zat besi nabati yang bisa didapat dari sayuran hijau. “Zat besi yang ada pada seblak sangat minim, karena lebih banyak karbohidratnya,” tambahnya.