REL, Jakarta - Poligami sering menjadi topik hangat yang memicu perdebatan di tengah masyarakat, terutama dalam konteks agama Islam.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, memberikan pandangan menarik dan penuh makna tentang isu ini.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube @AmanahRentCarSemarang, Gus Baha, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Rembang, menegaskan bahwa poligami memang diperbolehkan dalam Islam.
Namun, ia mengingatkan bahwa tidak semua orang mampu menjalankan poligami dengan meneladani Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Spiritual: 3 Wisata Religi di Bangka Belitung
“Kalau Anda tidak berani poligami atau suka poligami, Nabi itu oke sebagai percontohan. Tapi sadarlah, kamu itu ndak Nabi,” ujar Gus Baha dengan nada humor, yang membuat banyak orang tersenyum.
Di balik pernyataan tersebut, terdapat pesan mendalam yang mengajak setiap orang untuk memahami kapasitas dirinya sebelum mengambil keputusan besar seperti poligami.
Gus Baha menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memiliki kapasitas moral dan kemampuan luar biasa untuk membimbing istri-istrinya menjadi pribadi yang lebih baik.
Hal ini, menurutnya, adalah tanggung jawab besar yang tidak bisa diremehkan.
BACA JUGA:Perjalanan Islam ke Indonesia: Melalui Perdagangan Maritim
“Nabi itu orang baik. Kalau punya istri satu, membentuk jadi baik. Kalau membentuk satu orang jadi baik, bentuk dua lebih baik, bentuk tiga ya lebih baik,” tambahnya.
Gus Baha menyoroti bahwa Rasulullah tidak hanya menikahi wanita-wanita yang baik, tetapi juga mampu membawa mereka ke arah kebaikan.
Pandangan ini memberikan perspektif baru bahwa poligami bukan hanya tentang hak, tetapi juga tanggung jawab besar dalam membentuk kebaikan dalam rumah tangga.
Gus Baha menekankan pentingnya memahami esensi dari ajaran Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam urusan rumah tangga. **
https://youtube.com/shorts/m1xYJd9Aano?si=HIVdxBp4jLdjjAM3