Dengan suara bergetar, Effendi mengungkapkan keresahannya karena banyak warga yang kesulitan mendapatkan gas melon untuk kebutuhan sehari-hari.
"Bukan soal antre gasnya, anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan, Pak! Logika jalan dong, Pak!" serunya dengan emosional.
BACA JUGA:Anggaran Dipangkas! Ketua DPRD Kepahiang Pusing di Musrenbang, Apa Solusinya?
Tantangan Implementasi
Langkah Bahlil dalam menertibkan subsidi energi, baik pada gas melon maupun BBM solar, dinilai sebagai langkah berani. Namun, efektivitasnya di lapangan masih menjadi tanda tanya besar.
Pengawasan yang ketat serta kesiapan pemerintah dalam menghadapi dampak sosial dan ekonomi akan menjadi kunci utama keberhasilan kebijakan ini.
Apakah kebijakan ini akan benar-benar menguntungkan rakyat kecil atau justru menambah beban mereka? Waktu yang akan menjawab.***