Penyesalan santri FA (13), hanya bisa menangis di depan kamar korban setelah menghabisi nyawa ustazahnya.

Sabtu 18 May 2024 - 09:47 WIB
Reporter : Edo
Editor : Edo

Mendengar teriakan minta tolong dari korban seorang guru di pesantren tersebut, bergegas mendatangi lokasi kejadian dan menemukan korban sudah bersimbah darah.

"Mendapati kejadian tersebut pengurus pesantren, kemudian bergegas membawa korban ke RS Bentang Pambelum untuk dilakukan pertolongan medis," jelas Budi.

Walau sempat menerima perawatan medis nyawa ustazah malang tersebut tak tertolong.

"Korban kemudian dibawa ke RSUD Dorys Silvanus untuk dilakukan visum et repertum dan hasilnya korban tewas karena pendarahan hebat," kata Budi.

BACA JUGA:Kurir Narkoba Asal Medan Ditangkap di Jambi, Bawa 300 Butir Ekstasi

Tanggapan MUI Palangkaraya : Kasus pembunuhan seorang ustazah pesantren di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (14/5/2024) mendapat sorotan dari sejumlah pihak.

Termasuk dari Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Palangkaraya, Zainal Ariffin.

Dirinya pun mengaku, mengetahui peristiwa tersebut usai penemuan mayat seorang ustazah diduga karena dibunuh santri pesantren tersebut.

Iya benar bahwa disalah satu Ponpes di Palangkaraya ada kasus tragis tersebut," ujar Zainal Ariffin, Rabu (15/5/2024).

Namun dirinya mengaku, tidak bisa membeberkan lebih jauh terkait kajadian tersebut dikarenakan belum mengetahui lebih jelas terkait motif pembunuhan tersebut.

BACA JUGA:Firdaus, Pelaku Pembunuh Anak Kandung Digulung Polisi, Disini Persembunyiannya.?

"Saya masih belum mendengar jelas terkait kasus tersebut, jadi belum bisa memberi tanggapan, insyaallah nanti kalo sudah jelas baru bisa beri tanggapan," tutur Zainal Ariffin.

Namun terlepas dari itu semua dirinya berharap agar kasus tersebut tidak terulang kembali.

Termasuk, dia menyarankan agar Ponpes tersebut dapat membuka diri dan memberi akses para polisi untuk menyelidiki apa sesungguhnya yang terjadi di Ponpes tersebut. (*)

 

 

Kategori :