Supaya tidak kebablasan, inilah tanda-tanda work-life balance Anda sudah tidak seimbang.
1. Lupa menjaga diri
Orang-orang yang lebih mementingkan pekerjaan biasanya cenderung cuek atau masa bodoh dengan kondisi tubuhnya sendiri.
Mereka cenderung menjalani pola hidup tidak sehat, seperti sering bergadang, jarang berolahraga, atau lebih sering mengonsumsi junk food karena dianggap lebih praktis.
Jika hal-hal tersebut sudah terjadi, itu tandanya ada yang tidak beres dengan pola hidup Anda.
Kesibukan pekerjaan membuat Anda hanya memikirkan deadline dan target tanpa ingat bahwa kesejahteraan diri Anda sendiri juga patut diperhatikan.
2. Cepat stres, mudah marah, dan gelisah
Saat hidup dan kerja sudah tidak lagi seimbang, bukan hanya kesehatan fisik yang tergerogoti, tetapi juga kesehatan mental Anda.
Mengurus pekerjaan tanpa kenal waktu dapat membuat Anda berisiko mengalami stres berkepanjangan.
Akibatnya, Anda akan lebih mudah mengalami marah, gelisah, dan panik yang merupakan gejala depresi. Lagi-lagi, hal ini muncul ketika otak Anda hanya memikirkan soal pekerjaan.
Sebuah studi dalam International Journal of Environmental
Research and Public Health (2019) menemukan bekerja lebih dari 60 jam per minggu meningkatkan risiko depresi hingga 1,4 kali lipat.
3. Merasa tidak kompeten
Faktanya, makin lama waktu bekerja, makin besar pula kekhawatiran Anda terhadap pekerjaan.
Pada akhirnya, work-life balance yang terganggu kerap kali membuat Anda merasa bahwa apa yang sudah dilakukan tidak pernah cukup.
Anda selalu merasa kualitas kerja Anda menurun. Padahal, ini mungkin hanyalah kekhawatiran berlebih yang muncul karena Anda merupakan seorang workaholic.