Perbedaan Fobia dan Ketakutan Biasa yang Sering Dikira Sama
Ilustrasi--
Tak hanya memengaruhi kondisi psikologis, fobia juga bisa memberikan dampak secara fisik.
Saat merasa gugup dan takut, terkadang orang-orang mengalami gejala fisik, seperti jantung berdebar-debar atau keringat dingin.
Namun, gejala-gejala tersebut akan terasa lebih parah pada orang-orang yang memiliki fobia.
Beberapa contoh gejala fobia dari segi fisik yakni sesak napas, nyeri dada, pusing, dan mual. Bahkan, tidak sedikit juga yang sampai pingsan.
Seberapa umum fobia?
Fobia atau rasa takut yang berlebihan dan tidak masuk akal adalah kondisi yang lumrah terjadi. Sebuah studi dalam jurnal Psychological Medicine (2017) menemukan 2,6–12,5% orang di berbagai negara mengidap fobia spesifik pada suatu waktu di dalam hidupnya.
3. Perbedaan respons terhadap objek yang ditakuti
Respons yang muncul ketika Anda berdekatan dengan objek yang ditakuti juga akan berbeda. Pada ketakutan biasa, kondisi psikis Anda tidak akan terlalu terpengaruh.
Berhadapan dengan objek atau situasi yang menakutkan tetap bisa membuat Anda merasa tak nyaman. Namun, Anda masih bisa mengatasi rasa takut tersebut.
Contohnya, ketika takut naik pesawat, Anda akan menenangkan diri dengan membaca buku di pesawat atau berdoa sebelum terbang.
Sementara bila Anda mengidap fobia, respons yang muncul mungkin lebih ekstrem, misalnya tubuh berkeringat, gemetar, atau menangis hebat saat penerbangan mengalami turbulensi.
Anda bisa jadi tidak mau naik pesawat sama sekali. Anda bahkan bisa saja berusaha menghindari bepergian dan membatalkan perjalanan bila tidak ada transportasi alternatif selain pesawat.
4. Fobia dapat muncul tanpa pemicu
Perbedaan lain yang cukup mencolok antara fobia dan ketakutan biasa adalah bagaimana cara kedua kondisi ini muncul.
Normalnya, ketakutan baru muncul ketika Anda berhadapan dengan objek atau situasi yang ditakuti.