TikTok Didenda Rp161 Miliar Akibat Tantangan Viral yang Fatal

TikTok Didenda Rp161 Miliar Akibat Tantangan Viral yang Fatal--

RAKYATEMPATLAWANG – Mahkamah Agung Venezuela menjatuhkan denda sebesar USD 10 juta (setara Rp161 miliar) kepada platform media sosial TikTok setelah tiga anak meninggal akibat mengikuti tantangan viral berbahaya di platform tersebut.  

Hakim Tania D'Amelio menyatakan bahwa TikTok gagal menerapkan langkah-langkah pengamanan yang memadai untuk mencegah penyebaran konten berbahaya.

 “TikTok harus bertanggung jawab atas tantangan viral yang menyebabkan korban jiwa ini,” ujarnya. Sebagai tambahan, TikTok diwajibkan membuka kantor perwakilan di Venezuela untuk mematuhi hukum setempat.  

Denda yang dikenakan harus dibayarkan dalam waktu delapan hari sejak keputusan diterbitkan. Dana ini akan digunakan untuk membentuk dana kompensasi bagi korban TikTok.  

Tantangan Viral yang Mematikan

Salah satu kasus yang paling tragis adalah kematian seorang gadis berusia 12 tahun yang mengikuti tantangan menggunakan pil penenang.

 Selain itu, seorang anak berusia 14 tahun juga meninggal karena tantangan serupa. Pada 21 November, Jaksa Agung Venezuela mengaitkan kematian seorang anak ketiga dengan tantangan berbahaya yang tersebar di platform ini.  

BACA JUGA:Kapolres Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat

BACA JUGA:TikTok Didenda Rp 162 Miliar oleh Mahkamah Agung Venezuela Akibat Tantangan Viral Mematikan

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengancam akan mengambil tindakan tegas terhadap TikTok jika perusahaan tersebut tidak segera menghapus konten berbahaya.

 Menteri Pendidikan Hector Rodriguez juga menyerukan pentingnya regulasi ketat terhadap media sosial untuk melindungi anak-anak.  

Risiko dan Popularitas TikTok

Popularitas TikTok yang didorong oleh berbagai tantangan kreatif kini mendapat sorotan serius akibat risiko yang menyertainya. 

Meskipun TikTok memiliki pedoman yang melarang konten berbahaya, tantangan yang mengancam keselamatan tetap bermunculan.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan