Mengungkap Rahasia Sukses Bisnis Nabi Muhammad: Jujur, Amanah dan Investasi Cerdas
Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai teladan utama umat Islam dalam hal keimanan dan akhlak mulia.-ilustrasi/REL-@canva
Laporan dari Musaffa mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad menyewa tanah dan kebun kurma di Khaybar dari orang Yahudi dengan konsep bagi hasil yang kini dikenal sebagai mudharabah.
Dalam konsep ini, keuntungan usaha dibagi sesuai kesepakatan, mencerminkan keadilan dan kemitraan yang harmonis.
Sedekah: Kunci Keberkahan Harta
BACA JUGA:Hati-Hati dengan Jebakan Istidraj: Nikmat yang Berujung Azab, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Satu hal yang membedakan Nabi Muhammad sebagai pebisnis adalah komitmennya untuk bersedekah.
Rasulullah tidak menyimpan kekayaannya hanya untuk diri sendiri.
Beliau rutin menyedekahkan sebagian hartanya, baik berupa uang, pakaian, maupun makanan, kepada yang membutuhkan.
Islam mengajarkan bahwa dalam harta manusia terdapat hak orang lain, dan bersedekah adalah cara untuk membuka pintu keberkahan.
Pelajaran dari Rasulullah untuk Generasi Masa Kini
Jika ingin mengikuti jejak Nabi Muhammad dalam berinvestasi, pilihlah sektor yang berkelanjutan seperti properti, lahan, atau peternakan.
Namun, jangan lupa untuk selalu berbagi rezeki dengan sesama.
Investasi ala Rasulullah bukan hanya soal keuntungan duniawi, tetapi juga cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Pengertian, Penciptaan, Sifat, dan Tugas Malaikat dalam Islam
Dengan kejujuran, amanah, dan kepedulian sosial, Rasulullah membuktikan bahwa bisnis yang sukses tidak hanya menghasilkan materi, tetapi juga keberkahan hidup. **