Hujan Saat Imlek: Tanda Keberuntungan atau Kebetulan?
Perayaan Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada Rabu, 29 Januari, tengah dinantikan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.-ilustrasi/REL-@canva
REL, Jakarta – Perayaan Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada Rabu, 29 Januari, tengah dinantikan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Selain menjadi momen berkumpul bersama keluarga, Imlek juga penuh dengan simbolisme mendalam, termasuk hujan yang sering mengiringi perayaan ini di Indonesia.
Apakah hujan saat Imlek benar-benar membawa keberuntungan, atau hanya kebetulan belaka?
Makna Hujan dalam Tradisi Imlek
BACA JUGA:Poligami Itu Boleh, Tapi Kamu Bukan Nabi! Gus Baha Beri Pesan Menohok
Menurut mitologi Tiongkok, hujan saat Imlek bukan sekadar fenomena alam, melainkan simbol keberuntungan.
Dalam kepercayaan Tionghoa, naga, makhluk ilahi yang erat kaitannya dengan hujan, dipercaya membawa berkah bagi bumi.
“Hujan adalah tanda bahwa kekuatan surgawi memberikan keberkahan,” tulis The Daily dalam ulasannya tentang tradisi Tiongkok.
Selain itu, dalam Feng Shui, hujan mencerminkan keseimbangan Yin dan Yang, yakni harmoni antara energi alam.
BACA JUGA:Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan 2025? Simak Jadwal Lengkap Kemenag dan Muhammadiyah!
Hujan membawa energi air yang menyuburkan tanah, mengisi sungai, dan melambangkan pembaruan serta kemakmuran.
Imlek dan Musim Hujan di Indonesia
Di Indonesia, hujan saat Imlek seolah menjadi tradisi yang tidak terpisahkan. Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Berdasarkan prakiraan BMKG, puncak musim hujan di Indonesia biasanya terjadi pada Januari hingga Februari, sehingga wajar jika perayaan Imlek sering diiringi hujan.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Sukses Bisnis Nabi Muhammad: Jujur, Amanah dan Investasi Cerdas
Meski demikian, hujan ini justru memperkaya makna perayaan.