Mansa Musa, Raja Muslim dari Afrika Barat yang Bikin Kairo Lumpuh karena Bagi-Bagi Emas

Nama Mansa Musa kembali mencuat sebagai salah satu tokoh paling legendaris dalam sejarah dunia.-ist-

REL, Jakarta – Nama Mansa Musa kembali mencuat sebagai salah satu tokoh paling legendaris dalam sejarah dunia.

Raja muslim dari Afrika Barat ini dikenal karena kedermawanannya yang luar biasa, terutama saat perjalanan hajinya pada abad ke-14 yang mengguncang perekonomian Mesir hanya karena... emas.

Melansir dari BBC, Mansa Musa merupakan penguasa Kerajaan Mali yang berkuasa pada abad ke-14.

Seorang guru besar sejarah dari Universitas California, Rudolph Butch Ware, menggambarkan bahwa kekayaan Mansa Musa begitu besar hingga sulit untuk dihitung.

BACA JUGA:Tahun Ajaran 2025, Penjurusan IPA-IPS-Bahasa Resmi Hidup Lagi! Mu'ti Ganti Aturan Nadiem!

"Jumlah kekayaan Musa jika dihitung di masa kini sungguh luar biasa sampai-sampai hampir mustahil untuk benar-benar memahami betapa kaya dan berkuasanya ia saat itu," ungkap Ware.

Pada tahun 2012, situs Celebrity Net Worth memperkirakan kekayaan Mansa Musa mencapai US$400 miliar atau sekitar Rp5,72 kuadriliun.

Namun banyak sejarawan ekonomi menilai angka tersebut masih belum mampu menggambarkan kekayaan sejatinya.

Bagi-Bagi Emas di Mesir, Kairo Kolaps 10 Tahun

BACA JUGA:Bukan Cerita Fiksi! Guru SD Temukan 13 Kg Harta Karun VOC Saat Gali Halaman Sekolah

Mengutip buku Peradaban Afrika karya N. Fardhilah, Mansa Musa memulai perjalanan hajinya ke Makkah pada 1324-1326 M.

Dalam perjalanannya, ia singgah di Kairo, Mesir, dan melakukan sesuatu yang luar biasa: membagikan emas secara cuma-cuma kepada warga setempat.

Ia membawa rombongan besar sekitar 60.000 orang, termasuk pejabat istana, hakim, tentara, pedagang, dan 12.000 budak.

Bahkan, unta-unta yang menyertai perjalanan tersebut mengangkut ratusan kilogram emas murni.

BACA JUGA:Punya Kolam Ajaib Berubah Warna, Gua Limbuhang Tambah Fasilitas Super Nyaman!

Kathleen Bickford Berzock dari Block Museum of Art Universitas Northwestern menyebut bahwa kekayaan Mansa Musa berasal dari wilayah kekuasaannya yang merupakan pusat perdagangan besar emas dan komoditas lainnya.

Namun kemurahan hati Mansa Musa justru berdampak buruk bagi Kairo.

Setelah ia singgah selama tiga bulan, perekonomian kota itu dilaporkan hancur dan butuh waktu hingga 10 tahun untuk pulih akibat melonjaknya inflasi akibat banjir emas.

Mitos Kota Emas Timbuktu dan Amarah Seniman Mali

BACA JUGA:Candi Prambanan: Keajaiban Arsitektur Hindu yang Menyimpan Misteri Sejarah

Tak semua orang memuji tindakan Mansa Musa. Lucy Duran dari School of African and Oriental Studies di London menyatakan bahwa para penghibur Mali marah karena merasa Mansa Musa terlalu menghambur-hamburkan kekayaan kerajaan.

"Ia membagikan terlalu banyak emas sepanjang perjalanan hingga para penghibur tak mau memuja-mujinya lagi dalam nyanyian mereka," ungkap Duran.

Meski demikian, perjalanan haji sang raja menjadi legenda tersendiri. Namanya mendunia, dan Kota Timbuktu di Mali kemudian menjadi simbol “kota emas” yang dicari-cari selama berabad-abad.

Bahkan, hingga 500 tahun setelah masa pemerintahannya, orang-orang masih datang ke Timbuktu untuk mencari jejak kejayaan Mansa Musa. **

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan